Sumenep – Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur angkat bicara soal 5 oknum polisi yang telah menembak mati pria yang diduga begal, Selasa (15/3/2022).
Sebelumnya, berdasarkan informasi yang dihimpun oleh jurnalis Madurapers, pria tersebut adalah Herman (24 tahun) yang diduga menjadi pelaku pembegalan inisial EF., salah satu warga Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep.
Oleh pihak kepolisian yang berjumlah 5 orang, pria tersebut dihujani tembakan kurang lebih sebanyak 13 kali tembakan, hingga berujung tewas mengenaskan di lokasi kejadian.
Kejadian itu terjadi di depan toko swalayan Sakinah, Jalan Raya Adirasa, Desa Kolor, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, pada Minggu 13 Maret 2022 kemaren sore, sekitar pukul 16.30 WIB.
Di tubuh korban, ada enam bekas luka tembakan. Pertama, di bagian dada kiri dekat jantung. Selanjutnya ada di bagian betis kanan dan kiri sama-sama dua luka tembakan, serta ada satu di bagian paha kanan.
Berdasarkan keterangan dari Kasi Humas Polres Sumenep, Widiarti Sutioningtyas menyampaikan, sejauh ini pihaknya telah melakukan investigasi mengenai insiden penembakan viral tersebut.
Ditanya soal sejumlah oknum petugas kepolisian yang diduga melakukan tindakan di luar SOP. Pihaknya mengaku sudah dilakukan proses disiplin oleh Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur.
Ketua DPD KNPI Sumenep, Syaiful Harir mengaku pesimis terhadap 5 polisi Sumenep yang diproses hukum secara adil. Pasalnya, penembak dan penegak disiplin merupakan satu kesatuan dari institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sendiri.