Sumenep – Kepolisian Resor (Polres) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar Pelatihan dan Peningkatan Kemampuan (Latkatpuan) bagi personel, Rabu (9/3/2022).
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh jurnalis Madupers, Latkatpuan ini adalah latihan untuk meningkatkan kualitas personel dalam mengahadapi unjuk rasa atau demonstrasi.
Pasalnya, aksi demonstrasi gencar dilakukan oleh sejumlah kalangan, baik mahasiswa maupun masyarakat Sumenep sejak awal tahun 2022.
Misalnya dari kalangan masyarakat langsung, Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) yang berkali-kali gruduk Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep.
Diketahui, aksi tersebut buntut protes lantaran kasus Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Matanair, Kecamatan Rubaru, pada tahun 2019 yang hingga kini belum ada kejelasan dari Pemkab Sumenep.
Sedangkan dari kalangan mahasiswa, salah satunya adalah aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STKIP PGRI Sumenep juga kepung Kantor Bupati Sumenep.
Diketahui, demonstrasi kali ini merupakan ketiga kalinya yang diprakarsai PMII STKIP PGRI Sumenep. Aksi pertama di depan Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) pada Selasa (11/1/2022). Sedangkan aksi yang kedua, pada Kamis (20/1/2022) di depan Kantor Bupati Sumenep.
Di ketahui, pihak kepolisian setempat haru menerjunkan sejumlah personel untuk amankan kegiatan demonstrasi masyarakat maupun mahasiswa.
Untuk itu, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Hubungan Masyarakat (Humas) Polres Sumenep, AKP Widiarti bahwa kegiatan Latkatpuan untuk mengolah kemampuan polisi di Sumenep, khususnya pasukan pengamanan demonstrasi.
“Dalam rangka menghadapi massa unjuk rasa, sebanyak 70 polisi mengikuti kegiatan Latkatpuan,” tulis singkat Polisi Wanita (Polwan) yang akrab disapa Widi dalam rilisnya.
Pelatihan tersebut, lanjut Widi, diikuti oleh anggota Polres dan Polsek jajaran Polres Sumenep.
Kegiatan itu terlaksana sekitar pukul 08.00 WIB lapangan apel Sanika Satyawada Mapolres Sumenep dan dihadiri langsung oleh Kapolres Sumenep, AKBP Rahman Wijaya.