Bangkalan – Himpunan Mahasiswa Bangkalan (HIMABA) buat komitmen kepada Pasangan Calon (Paslo) Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan melalui fakta integritas yang ditanda tangani oleh pasangan Luman-Fauzan nomor urut 01 dan Mathur-Jayus nomor urut 02, Selasa (26/11/2024).
Dalam pakta integritas tersebut, HIMABA mengajukan beberapa permintaan kepada masing-masing pasangan calon apabila terpilin menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024. Momen sakral itu menjadi ajang pesta rakyat, dimana masyarakat Mengambil peran untuk memilih pemimpin.
Kemudian, pada hari Senin malam, HIMABA mendatangi Paslon nomor urut 01 dan Paslon nomor urut 02 dalam rangka membawa beberapa usulan sebagai PR kepada calon yang terpilih pada Pilkada 2024 mendatang.
“Alhamdulillah, usulah yang dibawa HIMABA disambut baik oleh kedua paslon, mereka juga sama-sama responsif terhadap pakta integritas yang disodorkan oleh Himaba, apabila diantara mereka terpilih akan melaksanakan semua yang menjadi rekomendasi HIMABA,” kata Masykur, Ketua Umum HIMABA, Senin (25/11/2024).
Disamping itu, lanjut Masykur, bahwa pesta demokrasi 27 November yang akan datang menentukan bangkalan 5 tahun kedepan, sehingga persoalan yang dianggap krusial di Bangkalan adalah kurangnya peningkatan SDM, Pendidikan, Ekonomi, dan Kesehatan.
“HIMABA kedepan akan tetap menjadi mitra kritis pemerintah dan harapan besar kami apabila diantara kedua Paslon nanti terpilih tidak tutup telinga terhadap point-point rekomendasi yang telah kami buat,” ujarnya.
“kami juga berharap semoga nanti mereka juga mampu memberikan pembaharuan terhadap Kabupaten Bangkalan, sehingga rekomendasi kami tidak hanya sampai disini melainkan akan terus kami kawal siapapun yang mejadi Bulati dan Wakil. Bupati nantinya,” jelas Mayskur menambahkan.
Perlu di ketahui, bahwa rekomendasi yang diusulkan HIMABA melalui pakta integritas sebagai berikut;
1. Siap bertanggung jawab atas visi misi.
2. Memfasilitasi Organisasi kepemudaan tingkat kabupaten.
3. memberikan fasilitas terhadap mahasiswa perantauan asal bangkalan (Tidak mampu)
4. Mendorong pemkab berkolaborasi dengan pemerintah desa mengalokasikan anggaran untuk biaya pendidikan (Beasiswa).
5. Memberikan sikap tegas serta mengevaluasi pendistribusian pupuk dikabupaten bangkalan
6. Memberikan pemerataan terhadap daerah yang kekurangan air bersih.
7. Mengevaluasi pengalokasian anggaran dan memaksimalkan kinerja OPD.
8. Meminta kepada pemkab untuk meningkatkan pengelolaan pariwisata, umkm, dan industri lainnya.
9. Menuntut pemkab untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dan tidak mempersulit administrasi.