Sampang – Seorang pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan inisial YA (27), keluhkan ketidakbecusan administrasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mohammad Zyn, Sampang. YA mengalami kendala serius ketika hendak menjalani pengobatan di rumah sakit tersebut pada 28 Agustus 2024.
Diketahui, status YA sebagai peserta BPJS Kesehatan dinonaktifkan karena ketidakbecusan administrasi yang telah diberikan RSUD Mohammad Zyn Sampang, bahkan YA dinyatakan telah meninggal dunia.
Jauzi, suami YA, mengungkapkan kekecewaannya terkait kejadian yang menimbulkan keterlibatan nyawa seseorang, sehingga terdapat banyak cibiran buruk tentang ketidakbecusan administrasi di RSUD Mohammad Zyn Sampang.
“Ya, masak istri saya masih sehat, tapi sudah dinyatakan meninggal dunia oleh RSUD Mohammad Zyn. Ini menunjukkan ketidakbecusan administrasi dan tim IT di rumah sakit tersebut,” ujar Jauzi saat diwawancarai awak media, Jumat (06/09/2024).
Menurut Jauzi, peristiwa itu bermula ketika dirinya dan istrinya mengajukan rujukan untuk berobat ke RSUD Mohammad Zyn Sampang melalui Puskesmas Kemuning pada 28 Agustus 2024.
Namun, pihak Puskesmas menyatakan bahwa status kepesertaan YA dalam BPJS Kesehatan telah nonaktif sejak 27 Juni 2023. Penyebabnya, YA dinyatakan meninggal dunia usai melahirkan, meski faktanya YA masih sehat dan bahkan sudah diizinkan pulang setelah melahirkan.
Merasa ada yang tidak beres, Jauzi kemudian mengkonfirmasi hal ini ke pihak RSUD Mohammad Zyn. “Saat saya tanyakan, pihak rumah sakit mengakui itu kesalahan entry data,” jelasnya.
Jauzi berharap insiden ini hanya dialaminya dan keluarganya saja. Ia juga meminta pihak rumah sakit lebih berhati-hati dalam mengelola administrasi layanan kesehatan.
“Ini bisa saja bukan hanya saya yang mengalami. Dan saya berharap kejadian ini tidak berulang kepada siapapun,” tandasnya.