Site icon Madurapers

Akibat Wajib Vaksin, Disparbudpora Sumenep Klaim Pengunjung Wisata Sepi

Kepala UPT Destinasi Wisata, Agus Sugianto. (Istimewa)

Sumenep — Kabupaten Sumenep, Madura, merupakan kota yang terkenal dengan kekayaan destinasi wisata. Namun akibat pandemi Covid-19, membuat pengunjung destinasi wisata sangat sepi, bahkan bisa dikatakan tidak ada pengunjung.

Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumenep, melalui Kepala UPT Destinasi Wisata, Agus Sugianto.

Menurut dia, pengunjung destinasi wisata di Kabupaten Sumenep menjadi sangat sepi diakibatkan oleh adanya kebijakan pemerintah yang mewajibkan pengunjung untuk menunjukkan kartu vaksin sebagai syarat masuk area destinasi wisata.

“Semenjak ditetapkannya level 1, terhitung dari tanggal 26 bahkan sebelumnya itu pengunjung relatif sepi. Karena setiap pengunjung harus menunjukkan kartu vaksin atau bisa menunjukkan melalui aplikasi PeduliLindungi,” ungkapnya, Rabu (29/09/2021).

Bahkan di samping itu, juga banyak masyarakat yang masih tidak memiliki aplikasi PeduliLindungi atau kartu vaksin. Sehingga para pengunjung merasa phobia untuk mendatangi tempat-tempat wisata di Kabupaten Sumenep.

“Setiap pengunjung rata-rata tidak memiliki aplikasi PeduliLindungi atau kartu vaksin,” tambahnya.

Sekalipun demikian, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sumenep terus melakukan tracing ke beberapa tempat wisata untuk menyasar pelaku dan pengunjung wisata yang belum melakukan vaksinasi. Jika ditemukan maka akan divaksin di tempat tersebut.

“Jadi pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Sumenep melakukan tracing di tempat-tempat pelaku usaha wisata. Maka setiap pengunjung yang tidak dapat menunjukkan kartu vaksin, otomatis apabila pengunjung itu mau atau menghendaki untuk divaksin bisa langsung vaksin di tempat, jadi bisa langsung masuk ke wisata,” jelasnya.

Progres pengunjung wisata di Kabupaten Sumenep beberapa minggu terakhir ini sepi, menurut Agus Sugianto, hal itu dibuktikan dengan data pengunjung yang ada, yaitu pada hari Senin sampai dengan Jumat biasanya tidak ada satu pun pengunjung, sedangkan pada hari libur cuma terhitung satu sampai dengan lima orang pengunjung.

“Sajauh ini progres pengunjung sepi, untuk hari Senin sampai Jumat bahkan tidak ada satu pun. Kalau Sabtu sampai Minggu itu hari libur mungkin hanya ada satu atau dua. Kalau untuk motor cuma lima motor lah. Soalnya orang-orang takut tracing itu,” paparnya.

Sebagaimana telah diatur dalam Inmendagri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep tetap memperketat protokol kesehatan (Prokes) bagi setiap pengunjung wisata, yaitu wajib cuci tangan, pakai masker, dan cek suhu.

“Imbauan tetap, untuk Prokes covid-19 tetap kita laksanakan. Jadi setiap pengunjung itu wajib pakai masker, cuci tangan dan sebelum masuk destinasi diukur suhu tubuhnya,” tandasnya.

Editor: Ady

Exit mobile version