Opini  

Alpha Female Seorang Ibu

Penulis
Kredit foto: Penulis

ALPHA female merupakan sebutan untuk seorang wanita yang memiliki sikap tegas, dominan, dan berkualitas dalam kepemimpinan. Beberapa ibu rumah tangga yang bekerja atau berkarier memiliki sifat tersebut. Dimana sifat ini yang bisa mendorong perempuan untuk percaya diri dalam dunianya.

Perempuan seperti ini memiliki pemikiran untuk bisa melakukan aktivitasnya sendiri, alih-alih mereka seperti nyaman dengan zonanya sendiri karena merasa lebih produktif untuk melakukan semuanya sendiri.

Rasa percaya diri yang dimilki wanita alpha female membuatnya sering menjadi perhatian. Ketika dalam memecahkan masalah, seperti memberikan solusi dan ide yang dimiliki, berambisius dalam menyelesaikan sesuatu dan hal baru akan menjadi tantangan baginya untuk dipelajari.

Rasa kepemimpinannya juga membutanya merasa bisa mengatur dan memberikan dampak positif untuk lingkungannya. Merasa ilmu atau pengetahuan yang dimilikinya harus disalurkan atau bermanfaat bagi orang lain agar apa yang dia miliki orang lain juga bisa mengetahuinya. Mereka seperti haus akan ilmu, ketika mereka mendapatkan ilmu tersebut seolah energi bagi dirinya.

Mengembangkan potensi di dalam dirinya, meskipun sudah menikah atau bahkan memiliki anak, seorang ibu yang memiliki sifat alpha female merasa bahwa sesuatu yang belum dieksplor menjadi tantangan baginya dengan tidak merumitkan statusnya sebagai ibu.

Kegiatan yang menambah ilmu tentunya seperti mengikuti seminar, kursus, dan pelatihan yang bisa melatih keahlian. Biasanya mereka juga akan mendahulukan prioritas nya, mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu dan mana yang bisa diselesikan di waktu senggangnya.

Seorang alpha female mempunyai target atau imipian yang jelas. Bukan hanya itu, di dalam kehidupan sehari-harinya mereka pasti ingin menyelesaikan tanggung jawabnya dengan memasang target dalam dirinya yang harus selesai pada hari itu juga.

Mereka sangat menyukai keseimbangan secara fisik, mental, dan spiritual. Jika ada salah satunya saja tidak tercapai, pasti akan merasa belum selesai dalam tugasnya. Sangat senang jika melakuan semuanya sendiri, karena merasa mampu akan hal itu.

Tetapi dalam konteks ini, berbeda dengan sifat feminisme, dimana wanita setara kedudukannya dengan laki-laki. Seorang ibu Alpha female bisa mandiri dalam mengerjakan sesuatu tapi mereka juga butuh pemimpin didalam hidupnya.

Tepat di tanggal 22-25 Desember 1928 lalu, pada Kongres Perempuan Indonesia I ada perjuangan wanita yaitu seorang ibu yang dilaksanakan di Yogyakarta dan sampai saat ini setiap tanggal 22 Desember diperingati hari ibu.

Mengingat peristiwa tersebut, perjuangan wanita atau seorang ibu sampai saat ini tidaklah mudah. Tanggung jawab, peran, tugas bahkan lingkungan sekitar membuat mereka harus kuat dengan keadaannya, seringkali juga keadaan psikologis yang dialami bisa berdampak dalam mengemban status ini.

Beberapa perubahan yang dialami seperti rasa insecure dan kesehatan mental mereka yang diuji. Rasa insecure sendiri dimana ketika seseorang tidak percaya diri akan sesuatu hal yang dia miliki. Biasanya seorang ibu merasa insecure setelah melahirkan karena badannya tidak seperti dulu, bertambah gemuk dan tidak seperti dulu lagi.