Pamekasan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan sukses menurunkan jumlah angka kemiskinan di Kabupaten Pamekasan, Selasa (18/4/2023).
Di bawah kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam, Pemkab Pamekasan sukses menekan angka kemiskinan menjadi sebesar 13 persen dari jumlah keseluruhan warganya.
Mas Tamam, sapaan akrab Bupati, menuturkan, angka kemiskinan di Pamekasan paling kecil dari tiga kabupaten lainnya di Madura.
Tentu, hal tersebut hasil kerja keras dan kerja sama dengan masyarakat dalam pelaksanaan seluruh rencana program Pemkab Pamekasan
“Kemiskinan kita paling rendah tinggal 13,8 persen. Kabupaten tetangga ada yang 22 persen, ada yang 21 persen, ada yang 19 persen dari jumlah masyarakatnya. Jadi, mohon maaf Pamekasan jangan dibandingkan dengan kabupaten lain,” katanya, Minggu (16/4/2024).
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik, pendapatan warga Pamekasan dalam setahun rerata 22 juta atau rerata 1,9 juta per bulan.
Nominal (rerata pendapatan warga, red.) itu menjadi indikator bahwa kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pamekasan meningkat.
Salah satu faktor yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat Pamekasan adalah program sepuluh ribu pengusaha baru (sapu tangan biru) dengan sistem pelatihan usaha gratis, bantuan alat gratis, bantuan dana dengan bunga nol persen, hingga fasilitasi pemasaran.
Program itu berdampak positif pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Banyak sekali UMKM bertumbuh dan berkembang di tengah masyarakat Kabupaten Pamekasan.
Faktor lainnya adalah beasiswa santri, beasiswa kedokteran, dan beberapa program lain yang mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Beasiswa santri dapat meringankan beban orang tua dalam pembiayaan pendidikan anaknya, sehingga ia dapat mengalokasikan dana yang ada untuk kebutuhan lainnya.
“Pamekasan hebat itu apa indikatornya? UMKM jalan, beasiswa santri jalan, layanan kesehatan gratis ditambah mobil sigap. Ini salah satu indikatornya, bukan indikator yang hoax,” tandasnya.
Dia menyampaikan, banyak desa di daerahnya telah berbondong-bondong menggali potensinya menjadi kekuatan ekonomi baru melalui program desa tematik. Ada yang mendeklarasikan sebagai desa UMKM, desa pariwisata, dan beberapa tema lainnya.
“Karena kita memang mendorong pembangunan dari desa-desa. Kalau desa makmur, maka Pamekasan, Jawa Timur dan Indonesia secara umum akan makmur,” pungkasnya.