Samarinda – Anies (Anies Rasyid Baswedan) memuji sikap konsisten dan berani PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) dan Megawati Soekarnoputri dalam menjaga demokrasi, Jumat (12/1/2024).
Capres Nomor Urut 1 (Satu) ini menyampaikan hal itu saat diwawancarai awak media disela-sela kegiatan kampanyenya, pada Kamis (11/1/2024) di Kota Samarinda, Kalimatan Timur. Dalam kampanye tersebut, ia bertemu dengan tokoh ulama dan tokoh adat.
Menurut Anies PDI-P dan Megawati konsisten dalam menjaga demokrasi. “Bagi saya, PDI-P adalah salah satu partai yang konsisten dalam menjaga demokrasi. Dan Ibu Mega itu penjaga demokrasi yang konsisten yang berani, “kata Anies, Kamis (11/1/2024).
Megawati Ketua Umum PDI-P, kata Anies, konsisten menjaga konstitusi, walaupun itu tidak menguntungkan PDI-P. “Jadi beliau tidak ingin ada pelanggaran-pelanggaran atas konstitusi. Walaupun itu mungkin menguntungkan bagi partainya, “kata Anies.
Hal itu ia contohkan ketika Megawati menolak gagasan tiga periode presiden. “Jadi, ketika dulu ada gagasan tiga periode, kan artinya kalau tiga periode PDI-P (periode PDI-P dalam kekuasaan, red.) bertambah, tapi beliau mengatakan tidak. Kita (kata Megawati, red.) taat pada konstitusi, “kata Anies.
Saat ulang tahun PDI-P ke-51, Rabu (10/1/2024), Anies mengucapkan selamat dan teruslah menjaga tonggak demokrasi! “Karenanya ketika kemarin berulang tahun, saya ucapkan selamat dan teruslah menjadi tonggak demokrasi kita! “kata Anies.
Ucapan selamat tersebut, kata Anies, disampaikan dengan rasa hormat kepada sikap konsisten PDI-P dan Megawati dalam menjaga demokrasi untuk berada dalam relnya yang benar.
“Terkait dengan demokrasi, terkait dengan menjaga aturan main, terkait dengan konstitusi itu adalah nilai yang harus kita junjung, “kata Anies.
Oleh karena itu, Anies mengajak bersama-sama menjaga konstitusi dan demokrasi agar jangan diotak-atik. “Kita bersama-sama menjaga konstitusi. Sama-sama menjaga agar demokrasi kita tidak diotak-atik prinsip dasarnya, “kata Anies lebih lanjut.
Biasanya, menurut Anies, ketika ada (partai dan elit politik, red.) dalam kekuasaan selalu ada godaan atau iming-iming untuk memperpanjang dan mengubah konstitusi agar menguntungkannya. Megawati berhasil dalam ujian tersebut dengan bersikap konsisten menjaga dua periode masa jabatan presiden.
“Kan biasanya begini. Kalau sedang ada dalam kekuasaan, lalu ada apa ya, ada temptation (godaan), ada iming-iming untuk memperpanjang, mengubah agar supaya menguntungkannya. Nah, ujiannya di situ. Dan sikap Ibu Mega untuk konsisten menjaga dua periode itu adalah sikap yang akan diingat dalam sejarah demokrasi Indonesia, “pungkasya.