Site icon Madurapers

Bakti Pemuda Sepulu: Kolaborasi Bangun Harapan untuk Lansia di Rumah Reyot

Dalam misi penuh semangat dan solidaritas, Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Sepulu beraksi nyata. Bersama Pemkab Bangkalan, pemerintah desa, organisasi masyarakat, dan para relawan, mereka membangun kembali rumah Mbah Sadima—seorang lansia yang selama ini tinggal di rumah nyaris roboh. Bukti bahwa gotong royong masih hidup, bahkan di tengah tantangan.

Dalam misi penuh semangat dan solidaritas, Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Sepulu beraksi nyata. Bersama Pemkab Bangkalan, pemerintah desa, organisasi masyarakat, dan para relawan, mereka membangun kembali rumah Mbah Sadima—seorang lansia yang selama ini tinggal di rumah nyaris roboh. Bukti bahwa gotong royong masih hidup, bahkan di tengah tantangan. (Sumber Foto: Aab/Madurapers, 2025)

Bangkalan – Dalam sebuah aksi nyata yang menyentuh nurani, Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Sepulu, bersama pemerintah daerah dan masyarakat, bahu-membahu memperbaiki rumah milik seorang lansia yang hampir roboh di Desa Gunelap, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan.

Adalah Mbah Sadima (sekitar 60 tahun), lansia sebatang kara yang tinggal di Dusun Takottah. Rumah yang ditinggalinya selama bertahun-tahun nyaris ambruk, atap bocor berat, dinding lapuk, dan tiang penyangga tak lagi kokoh.

Keadaan itu tidak hanya memprihatinkan, tetapi juga mengancam keselamatan. Oleh karena itu, diperlukan tindakan segera untuk mengatasinya.

Melihat situasi tersebut, Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Sepulu tak tinggal diam. Dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten Bangkalan, pemerintah desa, serta organisasi kemasyarakatan dan relawan lokal, mereka menggalang kekuatan kolektif untuk membangun kembali rumah Mbah Sadima.

Sinergi ini melibatkan banyak pihak. Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan menyediakan bantuan material berupa kayu, seng, dan bahan bangunan lainnya. Pemerintah Kecamatan Sepulu turut mendukung logistik, sementara organisasi masyarakat menyumbangkan tenaga dan peralatan.

Tak ketinggalan, warga sekitar secara sukarela turun tangan. Itu membuktikan bahwa nilai gotong royong masih hidup dalam denyut nadi pedesaan.

Kepala Desa Gunelap, Hasanuddin, turut hadir dalam proses pembangunan dan memberikan apresiasi. “Inisiatif semacam ini adalah cermin dari kepedulian sosial yang masih tumbuh subur. Kami berharap ini menjadi pemantik bagi desa-desa lain untuk melakukan hal serupa,” ujarnya, Senin (23/06/2025).

Koordinator Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Sepulu, Zainal Arifin, menegaskan bahwa gerakan ini lebih dari sekadar pembangunan fisik. “Ini tentang mengembalikan martabat. Memberi rasa aman dan harapan baru bagi Mbah Sadima. Rumah yang layak adalah hak setiap warga,” katanya.

Para relawan tidak hanya membantu dalam pembangunan rumah. Mereka juga memberikan bantuan kebutuhan pokok harian, mulai dari beras, minyak goreng, hingga kebutuhan pribadi lainnya.

Mbah Sadima tak kuasa menahan haru. Di hadapan para relawan dan warga, ia menyampaikan rasa syukur. “Saya tak pernah menyangka akan dibantu seperti ini. Semoga Allah membalas kebaikan kalian,” ujarnya sambil menyeka air mata.

Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda sosial berkelanjutan yang diusung Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Sepulu, dengan fokus pada kelompok rentan lansia, penyandang disabilitas, dan warga miskin. Dengan semangat “Dari Desa untuk Sesama”, program serupa akan menyasar sejumlah titik rawan lainnya di wilayah Kecamatan Sepulu.

Langkah ini sekaligus menjadi pengingat bahwa perubahan sosial sejati lahir dari aksi nyata di akar rumput. Bahwa ketika pemuda, pemerintah, dan masyarakat bersatu, harapan baru bisa dibangun, bahkan dari puing-puing rumah yang nyaris roboh.

Exit mobile version