Site icon Madurapers

Bangkalan Darurat Sampah dan Infrastruktur, Bupati: Kami Siap Memfasilitasi Kebutuhan Masyarakat

Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan, Lukman Hakim dan Moh. Fauzan Ja'far, di kegiatan diksusi Ngopi Bareng (Ngopdar) bersama masyarakat Bangkalan

Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan, Lukman Hakim dan Moh. Fauzan Ja'far, di kegiatan diksusi Ngopi Bareng (Ngopdar) bersama masyarakat Bangkalan (Sumber Foto: Aab/Madurapers, 2025).

Bangkalan – Puluhan warga Bangkalan menghadiri acara diskusi Ngopi Bareng (Ngopdar) bersama Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan, di Ruko Khayangan Residence, Basecamp Café, pada pukul 20.00 hingga 22.35 WIB. Minggu (13/04/2025) malam.

Diskusi yang diadakan Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan, dihadiri oleh berbagai organisasi, media, pengusaha, blateran, dan masyarakat umum di Kabupaten Bangkalan, untuk membahas persoalan sampah dan infrastruktur.

Puluhan masyarakat ikut serta acara dikusi Ngopi Bareng bersama Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan.

Dalam suasana santai dan penuh antusias, masyarakat menyampaikan berbagai keluhan yang berfokus pada persoalan sampah, infrastruktur, khususnya kondisi jalan poros kabupaten yang perlu diperhatikan lebih serius.

Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, S.IP., M.H., menyampaikan bahwa ia bersama Wakil Bupati siap memfasilitasi kebutuhan masyarakat. Namun, ia menegaskan bahwa 60 hingga 100 hari pertama masa kepemimpinannya akan difokuskan pada kerja teknis.

“Kami ingin betul-betul pahami akar masalahnya, baru kita siapkan solusi nyatanya. Berikan saya waktu dua tahun untuk membenahi infrastruktur dan pengelolaan sampah di Bangkalan,” kata Lukman, Minggu (13/04/2025).

Meski demikian, beberapa warga tampak skeptis. Mereka mengakui besarnya harapan terhadap duet kepemimpinan baru tersebut, namun tetap mempertanyakan realitas tenggat dua tahun ke depan untuk menyelesaikan persoalan mendasar yang sudah bertahun-tahun tidak tersentuh. “Kami berharap, tapi dua tahun itu bukan waktu yang lama. Bisa nggak Bupati dan Wakilnya benahi semuanya,” ungkap salah satu peserta yang mempertanyakan.

Tak hanya itu, saat diadakan sesi tanya jawab, salah satu pengusaha di Bangkalan menyinggung maraknya kriminalitas di Bangkalan yang berdampak terhadap investor yang mau masuk. “Bangkalan ini darurat. Maling merajalela, lapangan kerja minim, dan investor luar enggan masuk karena tidak ada kepastian keamanan dan pengelolaan wilayah yang baik,” tegas pengusaha tersebut.

Ia juga mempertanyakan kapasitas pemerintah daerah dalam menciptakan rasa aman jika persoalan elementer seperti pengelolaan lahan dan sampah di Bangkalan. “Bagaimana Bangkalan bisa aman, sedangkan Bupatinya sendiri belum bisa mengelola sampah?, Ini bukan hanya soal kebersihan, tapi soal kredibilitas pemerintah di mata publik,” tukasnya.

Meski mendapat sorotan tajam, Bupati dan Wakil Bupati tetap menunjukkan kekompakan dan komitmennya. “Kami akan selalu bergandengan tangan. Karena kami satu adalah dua, dan dua adalah satu,” tegas Lukman Hakim, menyiratkan bahwa sinergi kepemimpinan akan menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan ke depan.

Warga Bangkalan kini menanti bukti dari janji-janji Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan setelah Ngopi Bareng. Mampukah duet pemimpin baru ini menjawab ekspektasi publik dalam dua tahun ke depan? Hanya waktu dan kinerja kongkretnya yang akan menjawab.

Exit mobile version