Bangkalan – Semua manusia butuh kepada Allah S.W.T. Syaikh Sholeh bin Abdullah al-‘Ushoimiy mengatakan, “Kaum mukminin, sesungguhnya butuhnya hamba kepada Allah S.W.T., merupakan hal penting yang harus dimiliki.”
Hal itu disebutkan dalam Al-Qur’an, Allah S.W.T., berfirman: “Wahai sekalian manusia, kalianlah yang memerlukan Allah, dan Allah Dia-lah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (Q.S. Fathir: 15).
Pentingnya hal itu, terutama di masa sulit dan ada hajat. Sebab manusia itu, apabila tertimpa kesulitan dan kesempitan, mereka sangat butuh kepada Allah S.W.T.
Syaikh Sholeh bin Abdullah al-‘Ushoimiy menjelaskan bahwa kebutuhan manusia, sebagai hamba Allah S.W.T., dalam syari’at Islam terbukti jelas pada 6 (enam) pilar.
Keenam pilar tersebut adalah: (1) beriman kepada takdir Allah S.W.T., (2) bertawakal secara sempurna dan menyerahkan segala urusannya hanya kepada Allah S.W.T., (3) kembali dan bertaubat kepada Allah S.W.T., (4) mengambil sebab (berikhtiar), (5) mengambil informasi dari sumber resmi dan berhati-hati dengan berbagai isu (hoaks), dan (6) bersungguh-sungguh berdoa kepada Allah S.W.T.
Pilar pertama: beriman kepada takdir Allah S.W.T., merupakan hal sepatutnya dilakukan hamba beriman dan menghadapinya dengan penuh kesabaran.
Hal ini sesuai dengan firman Allah S.W.T: “Dan Dia-lah telah menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan takdir-takdirnya dengan tepat.” (Q.S. al-Furqon: 2).
Allah S.W.T., juga berfirman: “Sungguh, Kami telah menciptakan segala sesuatu menurut takdirnya.” (Q.S. al-Qomar: 49).
Nabi Muhammad s.a.w., bersabda: “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sungguh, segala urusannya adalah kebaikan. Dan itu tidaklah dimiliki melainkan oleh seorang mukmin. Apabila tertimpa kesenangan ia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan apabila tertimpa kesulitan ia bersabar, maka itu pun baik baginya.” (H.R. Muslim).
