Jakarta – Peluncuran buku biografi Mar’ie Muhammad menjadi momentum penting dalam mengenang sosoknya sebagai pejabat yang bersih dan berintegritas. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa Mar’ie adalah contoh nyata dari komitmen antikorupsi yang tak tergoyahkan.
Buku ini mengulas perjalanan hidup Mar’ie Muhammad, terutama perannya sebagai Menteri Keuangan di era 1993-1998. Dalam masa jabatannya, ia dikenal karena sikap tegasnya dalam menegakkan tata kelola yang baik di sektor keuangan negara.
Julukan “Mr Clean” yang melekat pada Mar’ie bukan sekadar label, melainkan hasil dari dedikasi panjangnya melawan praktik korupsi. Ia selalu mengedepankan transparansi dan akuntabilitas, meskipun berada dalam lingkungan yang penuh tantangan.
Ia mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputra Utama, pada 12 Agustus 1992. Pada 30 Juli 1996 ia kembali mendapat penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana.
Dalam acara peluncuran, Sri Mulyani berbagi pengalaman saat pertama kali menjadi Menteri Keuangan pada 2005. Ia meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menunjuk sosok yang dapat mendampinginya dalam reformasi Kementerian Keuangan.
Mar’ie Muhammad bersama Marsilam Simanjuntak kemudian dipilih karena keduanya dikenal sebagai figur yang bersih dan bebas dari konflik kepentingan. Keputusan ini mencerminkan betapa kuatnya pengaruh Mar’ie dalam dunia birokrasi.
Sebagai pejabat publik, Mar’ie memahami bahwa ekspektasi masyarakat terhadap pemerintahan yang bersih selalu tinggi. Ia menunjukkan bahwa kejujuran dan integritas bukan hanya nilai ideal, tetapi juga prinsip yang bisa diterapkan dalam kebijakan nyata.
Sri Mulyani menyebut Mar’ie sebagai legenda yang berhasil membangun reputasi tanpa kompromi. Dalam lingkungan politik dan birokrasi yang kompleks, ia tetap teguh pada prinsip moral dan profesionalisme yang tinggi.
Buku biografi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi mendatang dalam menghadapi tantangan tata kelola negara. Kisah Mar’ie Muhammad memberi pelajaran berharga bahwa perubahan dapat terjadi jika dipimpin oleh orang-orang berintegritas.
Sri Mulyani menekankan bahwa setiap zaman memiliki tokoh-tokohnya sendiri, dan Mar’ie adalah sosok yang tidak menyia-nyiakan perannya. Ia mengabdikan hidupnya untuk kebaikan bangsa tanpa memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi.
Dengan peluncuran buku ini, warisan moral dan etos kerja Mar’ie Muhammad dapat terus dikenang. Buku ini bukan hanya biografi, tetapi juga panduan bagi para pemimpin masa depan dalam membangun negeri dengan prinsip kejujuran dan tanggung jawab.