Bangkalan – China adalah rumah dari salah satu peradaban tertua di dunia, yang kini telah menjadi negara “modern”. China dalam 20 tahun terakhir telah berubah lebih cepat daripada negara lain di mana pun di dunia.
Dikutip dari National Geographic Kids, sejarah China dibagi menjadi dinasti, yang masing-masing menandai periode ketika garis kaisar memerintah.
Kekaisaran pertama adalah dinasti Qin dan dimulai pada 221 SM. Kaisar terakhir digulingkan pada tahun 1912, dan China menjadi republik.
Pemerintah komunis memulai kekuasaannya pada tahun 1949, setelah perang saudara dengan Nasionalis China.
China kuno adalah tanah penemuan. Selama berabad-abad, China jauh di depan sebagian besar negara lain dalam sains dan teknologi, astronomi, dan matematika.
Orang China menemukan kertas, kompas magnetik, percetakan, porselen, sutra, dan bubuk mesiu, antara lain.
China adalah negara otoriter yang diperintah oleh pemerintah pusat yang sangat kuat. Tenaga kerja yang besar dan banyak sumber daya alam telah mendorong perubahan ekonomi.
Kondisi ini mendorong pemerintah komunis melonggarkan kebebasan ekonomi dan pribadi, tetapi berdampak pada lingkungan.
Banyak ahli memperkirakan bahwa abad ke-21 akan menjadi “abad China”. Apakah itu terbukti benar atau tidak, tidak ada keraguan bahwa apa yang terjadi di China akan mempengaruhi banyak negara lain.
Dengan populasi 1,4 miliar, China memiliki lebih banyak sumber daya manusia (SDM) daripada negara lain di mana pun di dunia. Sekitar sepertiga dari populasi tinggal di koto dan sisanya tinggal di desa di negara itu.
Seni dan kerajinan memiliki sejarah panjang di Tiongkok. Ribuan tahun yang lalu, orang China adalah orang pertama yang menggunakan sutra, batu giok, perunggu, kayu, dan kertas untuk membuat karya seni. Tulisan artistik yang disebut kaligrafi ditemukan di China.
