Bangkalan – Pusat Kota Dzikir dan Sholawat tepatnya dibelakang Stadion Gelora Bangkalan (SGB), Madura, Jawa Timur (Jatim) diduga menjadi tempat prostitusi dengan kemasan warung kopi remang-remang dan hadirkan perempuan seksi, Minggu (25/08/2024).
Berdasarkan pantauan media madurapers, terlihat banyak warung kopi berjejeran dengan menghadirkan penjaga wanita seksi. Hal itu juga dibuktikan dengan banyaknya keluar masuk para remaja dan wanita ditengah malam membuat resah warga, tentu menjadi pusat perhatian.
Informasi yang dihimpun oleh media ini, bahwa banyak wanita seksi yang dijemput oleh seorang pria, kemudian kembali lagi untuk menjaga warungnya, biasanya terjadinya ke atas jam 12.00. Makanya jam itu dijuluki jam rawan karena jam eksekusi.
“Ini sudah menjadi rahasia umum, karena tengah malam gelap lagi apapun bisa dilakukan. Anehnya, perempuan keluar masuk sama laki-laki, sekitar 2/3 jam, kemudian kembali lagi jaga warunya. Biasanya, itu terjadi ke atas jam 12 san, bisa dikatakan setiap malam itu,” ucap pria yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (24/08/2024).
Hal itu mendapat respon dari PJ Bupati Bangkalan, Prof. Dr. Arief M. Edie, M.Si. Ia mengakui bahwa tempat gelap memang ada dimana-mana, termasuk di belakang SGB yang selalu mejadi perhatian masyarakat. Dalam hal ini, menurut Arief kesan yang membuat peredaran buruk di tempat tersebut adalah tempat yang gelap membuat penilaian buruk.
Oleh sebab itu, perhatian bagi warga sekita maupun pengunjung, jika terjadi prostitusi di lingkungan kota dzikir dan shalawat, tepatnya di belakang SGB, maka segera laporan kepada Aparat Penegak Hukum (APH), agar tidak menjadi cibiran buruk.
“Segera laporan jika ada hala-hal yang tidak senonoh di tempat itu biar langsung di tindak tegas,” ujar PJ Bupati Arief saat diwawancarai di tempat kerjanya pendopo, Jumat (23/08/2024).
Apa lagi, lanjut dia, terjadi minum-minuman keras bahkan mabuk-mabukan di tempat tersebut, maka segera laporan suapaya langsung ditindak. Tempat semacam itu seharusnya saling manjaga dan memperhatikan agar tidak dinilai buruk oleh warga dan pengunjung.
“Jika terjadi minum-minuman keras apa lagi terjadi prostitusi dan semacamnya, maka saya sendiri yang akan sikat, bahkan akan saya tutup sekalian biar tidak beroperasi lagi,” tegasnya.
“Jaga nama baik Bangkalan yang dijuluki kota dzikir dan sholawat, tentu orang yang asli warga Bangkalan insya allah akan lebih memperhatikan dan menjaga. Kasihan Bangkalan ini klo selalu menjadi cibiran warga luar, apa lagi dijadikan tempat prostitusi itu kan tidak etis,” pungkasnya.