Dinilai Tidak Maksimal, Puluhan Aktivis Pertanyakan Kinerja Camat Ganding Sumenep

Puluhan aktivis yang terdiri dari berbagai organisasi kepemudaan dan mahasiswa di Kecamatan Ganding menggelar audensi dengan Camat Ganding. (Sumber Foto: Fauzi)

Sumenep – Puluhan aktivis yang terdiri dari berbagai organisasi kepemudaan dan mahasiswa di Kecamatan Ganding menggelar audensi di Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, Kamis (2/12/2021) pukul 09.00 WIB.

Maksud kedetangan sejumlah aktivis itu, lantaran persoalan rusaknya infrastruktur jalan, pengelolaan sampah dan penataan pasar, dan hingga rusaknya lingkungan akibat Galian C, yang sampai saat ini belum ada tindakan yang jelas dari pihak terkait.

Setibanya di Kantor Kecamatan, sejumlah masa audiensi disambut dengan hangat oleh Camat Ganding dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forpimka). Kemudian, audiensi berlangsung di Pendopo Kecamatan setempat.

Salah satu aktivis, Moh. Rusydi mengatakan bahwa Kecamatan Ganding saat ini tidak sedang baik-baik saja, lantaran berbagai persoalan yang ada. Lalu, pihaknya memintan Camat Ganding bangun dari tanggung jawabnya.

“Kami datang kesini untuk membangunkan Camat Ganding terhadap segudang persoalan di Ganding, yang hingga saat ini masih menjadi momok bagi masyarakat Ganding,” katanya saat menyampaikan aspirasinya, Kamis (2/12/21).

Sementara, Mohammad Ruli, Ketua ISNU Ganding menyampaikan beberapa persoalan yang ada di Ganding ini, mulai dari infrastruktur dan pengelolaan sampah yang tidak terurus oleh pemerintah setempat.

“Tuntutan kami tidak muluk-muluk, terkait infrastruktur jalan yang rusak parah kami berharap bapak bisa menyampaikan kepada Bupati Sumenep atau dinas terkait agar jalan itu segera diperbaiki,” ungkapnya.

“Sementara untuk penataan pasar dan maraknya sampah yang berserakan sehingga membuat kecamatan Ganding kumuh, kami berharap bapak camat bisa membuat regulasi ataupun penekanan kepada yang bersangkutan agar persoalan bisa teratasi,” sambungnya.

Salin itu, lanjut Ruli, persoalan galian C harus cepat teratasi. Karena, akibat tambang itu bukan hanya infrastruktur jalan yang rusak tapi bisa berakibat fatal bagi lingkungan.

“Jadi kami berharap Bapak Camat juga turut bersuara menolak keberadaan Galian C di Desa Gadu Barat,” pintanya kepada Camat Ganding dan Forpimka yang ada di depan forum.

Menanggapi hal itu, Faruk Hanafi selaku Camat Ganding menyambut baik kedatangan puluhan mahasiswa dan aktivis Pemuda itu. Sebab, menurutnya dalam mengatasi persoalan-persoalan memang harus duduk bersama agar menemukan solusi terbaik.

“Kami ucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat atas kepeduliannya telah ikut memikirkan persoalan-persoalan yang terjadi di kecamatan Ganding,” katanya dihadapan para aktivis.

Dirinya juga berjanji, bahwa semua aspirasi yang disampaikan oleh para aktivis dan mahasiswa akan disampaikan kepada pemerintah kabupaten Sumenep.

“Yang perlu dipahami saya selaku camat tidak memiliki kewenangan mengambil kebijakan terhadap semua persoalan ini. Akan tetapi semua aspirasi ini saya tampung dan akan saya sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten yang dalam hal ini Bupati Sumenep dan kepada Dinas-dinas terkait,” pungkasnya.

Sebagai tambahan, berdasarkan pantauan awak media Madurapers.com di lokasi audensi, puluhan aktivis tersebut membubarkan diri setelah melakukan tanda tangan terkait hasil keputusan audiensi yang bersama Camat Ganding.