Sampang – Pemerintah Desa (Pemdes) Buker, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Jawa Timur menghadapi masalah serius terkait dua proyek pembangunan jalan rabat beton yang hingga kini belum dikerjakan. Diketahui, bahwa dana desa tahap pertama sudah dicairkan dengan total anggaran sebesar Rp 212.872.600 telah dialokasikan untuk proyek jalan melalui Dana Desa (DD) tahun 2024.
Proyek tersebut mencakup pembangunan jalan rabat beton di Dusun Galisan Bangoi 1 dengan anggaran Rp86.338.600 dan di Dusun Bangoi 3 sebesar Rp126.534.000. Namun, hingga saat ini, tidak ada progres di lapangan, menimbulkan dugaan adanya penyelewengan.
Ilyas, Penjabat (PJ) Kepala Desa Buker, yang baru menjabat tiga bulan, mengungkapkan bahwa hingga saat ini pekerjaan tersebut belum dimulai.
“Dana sudah dicairkan, tapi belum ada pekerjaan yang dikerjakan. Akibatnya, pencairan Dana Desa tahap kedua terkendala,” ujar Ilyas pada Jumat (18/10/2024).
Menindaklanjuti hal ini, Ilyas mengirim surat teguran kepada PJ Kades sebelumnya, Sekretaris Desa (Sekdes), dan Bendahara Desa. Ia menuntut agar proyek segera diselesaikan.
“Teguran ini juga berdasarkan hasil Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pemerintah Kecamatan Jrengik yang menemukan proyek fisik tersebut belum terlaksana,” ungkapnya.
Sementara itu, Ahmad Arif Maulidi, PJ Kades lama, mengakui proyek jalan rabat beton memang belum dikerjakan. “Saya sudah pasrahkan kepada bendahara desa untuk segera dikerjakan,” jelasnya.
Meski demikian, Ahmad berjanji akan segera menyelesaikan proyek tersebut. Menurutnya, saat ini bahan material sudah ada, tetapi belum bisa diantar ke lokasi proyek karena kendala akses.
“Proyek tersebut pasti segera dikerjakan. Menurut bendaharanya, saat ini proses pengiriman bahan material sedang berlangsung. Bahan-bahan sudah ada sejak kemarin, namun belum bisa dimasukkan ke area proyek sehingga sementara ini ditempatkan di luar lokasi. Nantinya, pekerjaan akan segera dimulai,” tandasnya.
Sekedar informasi, proyek yang tidak kunjung dikerjakan tersebut menimbulkan pertanyaan dari masyarakat terkait pengelolaan dana desa. Masyarakat berharap ada kejelasan lebih lanjut dari pihak terkait agar proyek tersebut segera terealisasi demi kepentingan warga Desa Buker.