Sampang – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sampang menggelar aksi turun jalan ke Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Madura, Jawa Timur, Senin, (7/3/2022).
Dalam aksi tersebut tidak lain untuk menyoroti maraknya oknum pemerintah desa yang bermain dalam penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dinilai merugikan masyarakat luas.
Menurut Ketua Cabang PMII Sampang, M. Nadzir Fatihil Haq menyampaikan bahwa berdasarkan laporan dan temuan dari tim investigasi di masyarakat, ternyata banyak oknum pejabat desa yang bermain dalam proses penyaluran BPNT/sembako yang disalurkan melalui PT POS Indonesia.
“Praktik yang terjadi diduga ada indikasi pemaksaan, penggiringan untuk membelanjakan ke toko atau agen tertentu, bahkan ada intimidasi terhadap KPM,” ujarnya, Senin, (7/3/2022).
Dirinya juga menyampaikan rasa kekecewaan, karena Bupati dan Wabup Sampang tidak mau keluar untuk menemui dan menerima keluhan masyarakat serta mengutuk keras atas tindakan yang dilakukan oknum mafia Bantuan Sosial (Bansos).
Dimana Hal tersebut, lanjut Nadhir, bahwa hal itu sangat bertentangan dengan Keputusan Menteri Sosial No. 24/HUK/2022 dan Keputusan Dirjen Penanganen Fakir Miskin No. 29/6/SKHK/.01/2/2022 yang menjalaskan bahwa KPM bebas memilih tempat pembelian bahan pangan dan tidak boleh memaksa KPM membelanjakan di tempat tertentu.