Site icon Madurapers

Gelombang Tinggi Mengancam Perairan Sumenep dan Sekitarnya

Foto salah satu kapal laut saat tiba di Pelabuhan Kelianget Sumenep pada beberapa waktu lalu

Foto salah satu kapal laut saat tiba di Pelabuhan Kelianget Sumenep pada beberapa waktu lalu (Sumber Foto: Fauzi, 2024).

Sumenep – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak Surabaya mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi yang diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah perairan Jawa Timur, Senin (9/12/2024).

Berdasarkan data terbaru dari BMKG, tinggi gelombang berkisar antara 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi melanda beberapa kawasan, termasuk Perairan Masalembo, Perairan Bawean bagian utara dan selatan, Perairan Tuban, Perairan Lamongan, hingga Perairan Gresik bagian utara.

Tak hanya itu, wilayah Perairan Utara Bangkalan, Perairan Utara Sampang, Perairan Utara Pamekasan, hingga Perairan Sumenep bagian utara juga diprediksi mengalami kondisi serupa. Gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di wilayah Perairan Kepulauan Sapudi bagian utara dan selatan, serta seluruh perairan Kepulauan Kangean, baik di bagian utara, timur, maupun selatan.

Dalam rilis resminya yang diterima jurnalis media ini pada Senin (09/12/2024), badan ini memberikan perhatian khusus kepada para pelaut, khususnya nelayan dan operator kapal kecil.

“Perahu nelayan berisiko tinggi apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter. Sementara itu, kapal tongkang juga terancam jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter,” terang BMKG dalam keterangannya.

BMKG Tanjung Perak Surabaya mengimbau agar masyarakat, terutama yang tinggal di pesisir, lebih waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem ini.

“Kami minta masyarakat untuk terus memantau informasi terkini yang kami sampaikan melalui kanal resmi BMKG. Keselamatan pelayaran dan aktivitas di laut harus menjadi prioritas, terutama di tengah kondisi cuaca yang tidak stabil seperti ini,” tegas BMKG.

Lebih lanjut, BMKG menyarankan para nelayan untuk menunda aktivitas melaut jika kondisi tidak memungkinkan.

“Keselamatan adalah hal yang utama. Jangan memaksakan diri untuk berlayar ketika kondisi cuaca tidak mendukung. Gelombang tinggi dapat membahayakan pelayaran, khususnya untuk perahu kecil dan kapal tongkang,” tambahnya.

Dengan adanya peringatan ini, BMKG berharap masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan serta mengambil langkah mitigasi untuk meminimalkan risiko. Pemerintah daerah, khususnya yang berada di kawasan pesisir, juga diharapkan aktif menyebarluaskan informasi ini kepada warga setempat.

Exit mobile version