Opini  

Gen Z, Terpinggirkan atau Penguasa Dunia Kerja Era Digital

Madurapers
Foto penulis/Arshelina Renata Adiswara

Perusahaan yang mampu memahami dan mengakomodasi kebutuhan Gen Z, seperti menyediakan lingkungan kerja yang fleksibel dan kolaboratif serta memberikan kesempatan untuk belajar dan berkembang, akan mendapatkan keuntungan besar dari talenta-talenta muda ini.

Di Indonesia, Pemerintah terus berupaya untuk memuluskan hhjalan Gen Z dalam memasuki dunia kerja. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah meningkatkan anggaran untuk sektor pendidikan setiap tahunnya.

Alokasi ini dikhususkan untuk pembaharuan kurikulum dan peningkatan kualitas pengajaran di semua tingkatan. Namun disisi lain, perlu diperhatikan terkait aksesibilitas pendidikan yang belum merata dan kualitas pengajaran yang masih tertinggal di beberapa daerah terpencil menjadi tantangan yang perlu diatasi.

Selain pendidikan formal, pengembangan pelatihan vokasional menjadi prioritas untuk membekali Gen Z sebuah keterampilan yang dibutuhkan industri, dengan fokus pada keterampilan teknis dan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam dunia kerja.

Berbagai program pelatihan vokasional telah ditingkatkan oleh pemerintah dan sektor swasta. Namun kesempatan ini masih menjadi tantangan, Gen Z terutama daerah terpencil masih kesulitan untuk mengakses pelatihan vokasional yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Satu-satunya jalan Gen Z yaitu dengan pergi keluar daerah untuk mengikuti program tersebut. Tetapi untuk pergi merantau juga membutuhkan biaya yang cukup besar, sehingga Gen Z cenderung berkelana hanya di daerahnya saja.

Terakhir, kolaborasi industri dengan lembaga pendidikan adalah strategi penting untuk memastikan ketersediaan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah meluncurkan sebuah program yakni MSIB ( Magang dan Studi Independen Bersertifikat). Program magang ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar tidak hanya di dalam kelas, tapi juga di lingkungan yang lebih luas, termasuk dunia kerja selain itu, program ini memberikan pengalaman kerja, mengembangkan keterampilan, dan membangun jejaring profesional.

Dengan memanfaatkan program MSIB Gen Z dapat meningkatkan daya saing dan memperlancar langkah Gen Z dalam meraih karir yang cemerlang. Sayangnya program ini hanya bisa di ikuti oleh mahasiswa, tetapi pada lembaga pendidikan lain biasanya melakukan kerjasama dengan industri secara mandiri tidak melalui pemerintah.

Kita perlu memandang Gen Z sebagai agen perubahan yang membawa berbagai inovasi dan energi ke dalam dunia kerja. Meskipun upaya untuk menyeimbangkan keterampilan dan ekspektasi antara Gen Z dan dunia kerja diperlukan, Namun masa depan Gen Z semestinya dilihat sebagai kesempatan untuk membangun dunia kerja yang lebih inklusif, dinamis, dan berkelanjutan.

Masa depan Gen Z bukan tentang disingkirkan, melainkan membuka jalan menuju masa depan penuh peluang. Di mana Gen Z dapat mengukir jejaknya sendiri dan memberikan kontribusi berarti bagi masyarakat dan ekonomi global.