Ibnu Batuttah atau Ibnu Battuta merupakan seorang ilmuan geografi dan pengembara atau penjelajah dunia asal Maroko. Nama lengkap Ibnu Batuttah adalah Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah al-Lawati al-Tanji ibn Battutah.
Dia berasal dari suku Lawata, putra Ulama Fikih di Maroko yang bermazhab Maliki. Dari keluarga dan lingkungan inilah dia mendapatkan pendidikan hukum Islam dan sastra tradisional.
Ibnu Batuttah yang juga dikenal dengan sebutan/panggilan Shams ad-Din lahir dan meninggal di Maroko di era penguasa Bani Marin. Dia lahir di Tangier (Tanjah), Maroko, pada 1304 dan wafat di Maroko pada 1368/1369 di usia 64/65 tahun.
Pada abad pertengahan, dia pernah menjelajahi bagian barat Eropa, bagian barat Afrika, negara-negara di Timur Jauh, India, dan Asia Kecil (Turki). Penjelahan inilah yang kemudian membuatnya terkenal sebagai penjelajah dunia.
Ia mencatat kisah perjalanannya itu dalam sebuah buku masyhur berjudul Ar-Rihlah (Perjalanan/Penjelajahan/Lawatan), yang ditulis oleh Ibnu Jauzi. Ibnu Jauzi, seorang penyair dan penulis buku kesultanan Maroko, menulis buku/kitab tersebut berdasarkan penuturan lisan Ibnu Batuttah sendiri.
Diprakarsai oleh Sulan Maroko Abu Inan Ibnu Jauzi menulis buku ersebut selama dua tahun. Buku tersebut diberi judul “Tuhfat al-Nuzzar fi Ghara‘ib al-Amsar wa-‘Ajai’b al-Asfar”.
Meski, di beberapa bagian isi buku ini terdapat semacam kisah fiksi, namun secara umum ar-Rihlah tetap diakui sebagai catatan perjalanan dunia terlengkap di abad 14 dan sampai saat ini menjadi salah satu buku acuan penting bagi para ahli-ahli sejarah.
Ibnu Battutah memulai perjalanan pertamanya pada tahun 1325 dengan mengunjungi kota Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Disusul ia mengunjungi Mesir, Suriah, Ethiopia, Asia Kecil dan Wilayah Persia (sekarang Irak, Iran, serta Afghanistan).
Tak puas dengan itu, ia mengarungi samudera mengunjungi India, Cina dan Indonesia. Pada tahun 1349, setelah 24 tahun mengembara, Ibnu Battutah kembali pulang ke Maroko. Namun tak lama kemudian, ia kembali menyiapkan perjalanan baru menuju Andalusia (wilayah Spanyol) dan Timbuktu di Kerajaan Mali, bagian barat pantai Afrika.
Selama rentang 1325-1354, Ibnu Batuttah telah menempuh perjalanan dunia hampir 120.000 km (75.000 mil). Rekor ini tiga kali lebih panjang dari dari jarak yang telah ditempuh oleh Marco Polo.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.