Site icon Madurapers

Indonesia Resmi Bergabung dengan BRICS: Desain Prabowonomic Menuju Aliansi Ekonomi Baru

Ali Muhdi adalah pengamat sosial politik dari Jawa Timur. Ia adalah kandidat doktor Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya

Ali Muhdi adalah pengamat sosial politik dari Jawa Timur. Ia adalah kandidat doktor Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya (Dok. Madurapers, 2025).

Surabaya – Indonesia resmi menjadi anggota BRICS, aliansi ekonomi global yang mencakup Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Menurut Ali Muhdi, kandidat doktor Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya, kebijakan ini merupakan bagian dari desain politik ekonomi luar negeri Prabowonomic yang sangat baik, Jumat (10/01/2025).

Ali Muhdi menyatakan bahwa langkah ini cukup strategis untuk membangun basis ekonomi Indonesia yang lebih mandiri dan inklusif. Namun, perlu diingat bahwa BRICS membuka ruang konfrontasi ekonomi dengan Amerika Serikat dan tapi dapat mengurangi dominasi dolar AS di kancah internasional.

Sebagai ajang komunikasi ekonomi selatan-selatan, BRICS memberikan peluang besar bagi negara-negara berkembang untuk memperkuat kerja sama. Aliansi ini juga menciptakan interrelasi dan interkoneksi antarnegara berkembang guna membangun ekonomi baru.

Momentum ini dinilai strategis dalam mendorong regionalisasi ekonomi dan politik yang dapat mengancam dominasi Amerika Serikat di masa depan. Selain itu, aliansi ini menjadi instrumen penting untuk mengurangi ketergantungan pada hegemoni paradigma ekonomi Barat yang kapitalis dan borjuis.

Ali Muhdi menegaskan bahwa keanggotaan Indonesia di BRICS juga membuka peluang untuk menciptakan aliansi ekonomi baru yang lebih humanis. Pendekatan humanis ini diharapkan mampu menciptakan keseimbangan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Keberhasilan ini (bergabung dengan BRICS, red.) dianggap sebagai langkah strategis dalam memposisikan Indonesia sebagai pemain penting di kancah global. Dengan menjadi bagian dari BRICS, Indonesia dapat memanfaatkan peluang besar dalam perdagangan, investasi, dan inovasi global.

Kebijakan ini mencerminkan visi Prabowonomic yang berfokus pada kemandirian ekonomi nasional di tengah dinamika global. Indonesia diharapkan mampu memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat posisinya dalam peta ekonomi dunia.

Langkah strategis ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi Indonesia, tetapi juga mendorong terciptanya tatanan ekonomi dunia yang lebih adil.

Exit mobile version