Jakarta – Indonesia kini resmi menjadi anggota BRICS, sebuah organisasi internasional yang awalnya beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, Sabtu (11/01/2025).
Keputusan ini diumumkan oleh pimpinan BRICS, Brasil, pada Selasa (7/1/2025), dan menjadi tonggak baru bagi Indonesia dalam memperluas kerja sama global.
Menurut Ahmad Sahidah, dosen Pascasarjana Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, bergabungnya Indonesia dengan BRICS memberikan peluang besar bagi negara Indonesia untuk mempererat hubungan ekonomi dan politik dengan negara-negara seperti Rusia dan China.
“Ini bagus bagi RI (negara Republik Indonesia, red.) untuk meluaskan kerja sama dengan blok Rusia dan China,” ungkapnya kepada media Madurapers, Jumat (10/01/2025).
Keanggotaan ini juga diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap mata uang dolar AS, atau yang disebut sebagai proses de-dolarisasi, sekaligus memperkuat mata uang negara-negara anggota BRICS.
“Selain itu, hubungan ini akan mengurangi dominasi dolar (de-dolarisasi, red.), yang akan menguatkan mata uang masing-masing anggota (anggota BRICS, red.),” tambah Sahidah, yang pernah mengajar di Universiti Utara Malaysia (UUM), Kedah, Malaysia.
Lebih jauh, Sahidah menyoroti bahwa dunia saat ini tengah bergerak menuju era multipolar, di mana kekuatan global tidak lagi terkonsentrasi pada dua negara besar, melainkan tersebar lebih merata di berbagai negara.
“Kini hubungan tak lagi bipolar (dua kutub kekuatan dunia, red.), tetapi multipolar (banyak kutub kekuatan dunia, red.). Dunia setara,” jelasnya.
Dengan demikian, artinya keputusan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS menandai awal era baru dalam hubungan internasional negara tersebut.
Langkah ini tidak hanya membuka peluang kerja sama ekonomi yang lebih luas dengan negara-negara anggota, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam tatanan dunia yang semakin multipolar.
Keanggotaannya di BRICS ini memberi harapan untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS, menciptakan stabilitas ekonomi, dan memperkokoh posisi Indonesia di kancah global.