Ia menekankan bahwa kesehatan masyarakat harus dibangun dari gaya hidup dan lingkungan yang sehat sebelum penyakit berkembang. Menurutnya, membangun budaya sehat jauh lebih murah dan berkelanjutan daripada menanggung beban penyakit.
Prof Linda juga menyoroti perlunya perubahan paradigma dalam layanan primer, dari yang bersifat reaktif menjadi proaktif. “Artinya, intervensi medis saja tidak cukup. Perlu pendekatan holistik berbasis edukasi, pendampingan, dan perubahan gaya hidup masyarakat,” jelasnya, kutip UNAIR NEWS.
Ia mendorong agar skrining massal, edukasi gizi, dan penguatan puskesmas dimasukkan dalam prioritas pembangunan nasional. Pendekatan ini diyakini mampu menghemat biaya sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara signifikan.
Dengan semangat perubahan, Prof Linda menekankan bahwa inovasi dalam layanan primer harus terus dikembangkan. “Pencegahan harus menjadi budaya. PHC bukan hanya tempat menyembuhkan, tapi ruang melindungi sejak dini,” pungkasnya.