Sampang – Masyarakat Desa Bira Tengah, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Jawa Timur menjadi saksi inovasi mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Kelompok 25 dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Rabu (24/1/2024).
Sejak tanggal 22 Desember 2023 hingga 16 Januari 2024, mahasiswa KKN tersebut fokus pada tema “Pembangunan Sumber Daya Manusia Menuju Ketahanan Sosial Ekonomi Desa”.
Pada KKN Tematik ini, mahasiswa bersama dosen pembimbing Umi Hanik, S.Pd., M.Pd., memaparkan solusi terkait permasalahan lingkungan dengan memanfaatkan sampah plastik.
Rizal, salah satu mahasiswa KKN Tematik UTM Kelompok 25, menjelaskan proses pembuatan paving block dari sampah plastik yang diolah melalui pemanasan oli bekas dan pencampuran dengan pasir halus.
“Sampah plastik, penyumbang masalah lingkungan, kini bisa menjadi bahan baku utama paving block,” kata Rizal. Inovasi ini tidak hanya membantu mengatasi pencemaran lingkungan, tetapi juga meningkatkan nilai barang daur ulang.
Mahasiswa KKN Tematik UTM Kelompok 25 tidak hanya berhenti pada itu. Mereka juga berkolaborasi dengan para pekerja Pantai Lon Malang dalam pembersihan pantai untuk mendaur ulang sampah plastik menjadi bahan baku paving block.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan limbah. “Paving block dari sampah plastik diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan sekitar Bira Tengah, menciptakan kondisi yang lebih bersih, sehat, dan berdaya guna,” tambahnya.
Selain mengatasi masalah sampah plastik, mahasiswa KKN Tematik UTM Kelompok 25 juga memberikan solusi untuk limbah bonggol jagung. David, mahasiswa yang menangani pembuatan briket dari limbah bonggol jagung, menyampaikan ide tersebut kepada masyarakat.
“Daripada bonggol jagung dibuang, lebih baik diolah menjadi briket. Prosesnya mudah dan bisa diaplikasikan oleh kelompok tani atau anak muda di desa ini,” ujar David.
David menjelaskan bahwa proses pembuatan briket melibatkan penjemuran bonggol jagung, pembakaran menggunakan tong bekas hingga menjadi arang, penumbukan menjadi serbuk, campuran dengan tepung tapioka, dan pencetakan menggunakan pipa paralon bekas.
Mahasiswa KKN Tematik UTM ini juga bekerja sama dengan petani jagung setempat untuk memastikan ketersediaan bonggol jagung. Melalui inovasi ini, mahasiswa KKN Tematik UTM Kelompok 25 berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Dengan memanfaatkan sampah plastik dan limbah bonggol jagung, mereka menciptakan solusi berkelanjutan yang tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan tetapi juga memiliki nilai ekonomis.
“Semoga upaya ini (inovasi mahasiswa KKN Tematik UTM Kelompok 25, red.) dapat menginspirasi lebih banyak inovasi berkelanjutan di masa depan,” ucap Khoirur Rifqi Ketua KKN Tematik UTM Kelompok 25 ini dengan penuh harap.