Sampang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang resmi melantik ratusan Panitia Pemungutan Suara (PPS) terpilih untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024, Minggu (26/05/2024).
Meski begitu, penerimaan anggota PPS tersebut dinilai janggal dan KPU Sampang dinilai bobrok integritasnya.
Hal tersebut dikatakan oleh Imron Muslim pemuda asal Sokobanah Sampang. Menurutnya, integritas KPU Sampang patut dipertanyakan, karena menurut Imron terdapat sedikitnya 2 orang di Kecamatan Sokobanah dari 2 desa yang dianggap bermasalah dan diterima menjadi anggota PPS.
“Dua orang ini pada pemilu legislatif kemarin kedapatan masuk ke gudang logistik (gudang) surat suara di Kecamatan Sokobanah dan diamankan oleh pihak Polres Sampang,” ujar Imron.
Dengan diterimanya 2 orang yang diduga bermasalah ini, Imron menduga KPU Sampang tidak selektif dalam menentukan seleksi anggota PPS di Kabupaten Sampang.
“Kalau yang keterima PPS ini sudah bermasalah gimana pemilu mau berjalan jurdil? Apa jangan-jangan penentuan anggota PPS ini sudah by request?,” tanya Imron heran.
Imron juga menambahkan, tak hanya 2 orang tersebut yang menjadi sorotan. Menurutnya, terdapat PPS yang terpilih kembali namun sebelumnya juga bermasalah.
“Mungkin KPU tidak mengevaluasi PPS yang pada pileg kemarin yang banyak masalah, mulai dari pemotongan honor KPPS, menilep anggara TPS dan lainnya. Tapi malah terpilih kembali seperti sudah di setting sedemikian rupa,” imbuhnya.
Hingga berita ini ditayangkan, ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang Ady Firmansyah, saat dikonfirmasi oleh media ini enggan memberikan jawaban bahkan pihaknya tidak bisa berkata apa-apa.