Isaac Newton adalah salah satu tokoh terbesar dalam sejarah sains yang membuka jalan bagi pemahaman modern tentang alam semesta. Ia lahir pada 4 Januari 1643 di Woolsthorpe, Lincolnshire, Inggris, dan tumbuh dalam lingkungan pedesaan sederhana.
Ayahnya meninggal sebelum ia lahir, sementara ibunya menikah kembali dan meninggalkannya untuk diasuh oleh neneknya. Kehidupan awalnya yang penuh tantangan membentuk karakter mandiri serta rasa ingin tahu yang luar biasa.
Newton menunjukkan kecerdasannya saat diterima di Universitas Cambridge pada usia 18 tahun. Di sana, ia mendalami matematika, fisika, dan filsafat alam, yang membentuk dasar pemikirannya.
Pada tahun 1665-1666, saat wabah besar melanda, Newton kembali ke rumahnya di Woolsthorpe. Dalam periode ini, ia mengalami masa paling produktif dalam hidupnya, yang dikenal sebagai Annus Mirabilis atau “tahun keajaiban.”
Salah satu pencapaian terbesar Newton adalah bukunya, Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica (1687), atau Principia. Buku ini berisi tiga hukum gerak yang menjadi dasar mekanika klasik.
Hukum-hukum Newton menjelaskan bagaimana benda bergerak di bawah pengaruh gaya, termasuk gravitasi. Ia juga merumuskan hukum gravitasi universal yang menjelaskan bahwa semua benda di alam semesta saling menarik satu sama lain.
Selain itu, Newton memberikan kontribusi besar dalam bidang optik. Ia membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari spektrum warna dengan menggunakan prisma, membuka wawasan baru tentang sifat cahaya.
Dalam bidang matematika, Newton bersama Gottfried Wilhelm Leibniz mengembangkan kalkulus. Namun, klaim mengenai siapa yang lebih dahulu menemukan metode ini menjadi perdebatan panjang.
Pengaruh Newton tidak hanya terbatas pada fisika dan matematika. Ia juga berkontribusi dalam filsafat alam dan menjadi inspirasi bagi generasi ilmuwan berikutnya.
Penemuan-penemuan Newton menjadi fondasi revolusi ilmiah, mengubah cara manusia memahami alam semesta. Hukum-hukumnya tetap diajarkan di sekolah-sekolah meskipun fisika modern telah melampaui beberapa konsepnya.
Newton juga menjabat sebagai Presiden Royal Society, institusi ilmiah terkemuka di Inggris. Dalam peran ini, ia mendorong perkembangan sains dan teknologi di Eropa.
Di luar dunia sains, Newton menjadi simbol era Pencerahan. Pada masa ini, akal dan ilmu pengetahuan mulai menggantikan dogma dan takhayul dalam memahami dunia.
Namun, Newton dikenal sebagai sosok tertutup dan sering terlibat konflik dengan rekan-rekannya. Perdebatannya dengan Leibniz tentang kalkulus serta pertikaiannya dengan Robert Hooke menunjukkan sisi keras kepalanya.
Isaac Newton adalah pionir yang meninggalkan warisan intelektual luar biasa. Kontribusinya dalam hukum gravitasi hingga teori optik membentuk dasar-dasar sains modern.
Hingga kini, namanya tetap dikenang sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa. Newton membuktikan bahwa dengan dedikasi dan rasa ingin tahu yang mendalam, manusia bisa membuka misteri alam semesta.