Site icon Madurapers

Jaga Kamtibmas, Polres Lamongan Panggil Ketua PSHT dan PSHTPM Cabang Lamongan

Foto bersama Jajaran Polres Lamongan dengan Pengurus PSHT dan PSHTPM Cabang Lamongan selesai acara silaturahim di depan Mapolres Lamongan, Rabu (21/04/2021).

Lamongan – Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana, memanggil kedua pimpinan organisasi pencak silat, yaitu Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Lamongan dan Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat Madiun (PSHTPM) Cabang Lamongan, dalam rangka koordinasi untuk menjaga kondusifitas Kabupaten Lamongan, Rabu (21/04/2021). Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk silaturahim.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Lamongan yang diwakili oleh Waka Polres Lamongan, Kompol Argya Satya Bhawana, S.H., S.I.K, Kasat Intelkam AKP Djoko Santoso, SH, Ketua PSHT Cabang Lamongan, M. Supriyono dengan pengurusnya dan Ketua PSHTPM Cabang Lamongan Harto, S.Pd., dengan pengurusnya.

Wakapolres Lamongan, Kompol Argya Satya Bhawana, S.H., S.I.K., memgajak kedua pimpinan tersebut untuk menyamakan presepsi dengan niat awal untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Timbulnya permaslahan karena fanatisme ke organisasi masing-masing. Sehingga banyak permasalahan timbul di grassroot,” ucapnya.

Pihaknya mengatakan, pertemuan ini dalam rangka menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).

“Kita harus satu misi, yaitu untuk menjaga Kabuapaten Lamongan kondusif. Fanatisme dan emosi yang berlebihan akan menimbulkan keributan,” imbuhnya

Menurut Argya, status saling klaim di organisasi PSHT sudah ada yang ngatur.

“Bimbinglah adik-adiknya, jangan sampai di Lamongan ini ada kericuhan karena beda pandangan atau pendapat. Jangan saling mengganggu antar perguruan, tetap jaga kemanan dan kondusifitas di Lamongan,” harapnya.

Ditempat yang sama, Kasat Intelkam Polres Lamongan, AKP Djoko Santoso, SH mengatakan saat ini memang ada konflik internal di tubuh Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Namun, polemik ini jangan dijadikan ajang permusuhan, mari kita selesaikan bersama dengan cara musyawarah.

“Selain itu, kami harap dari dua kubu ini tidak termakan dengan berita-berita yang tidak bertanggung jawab atau berita bohong (hoax),” paparnya.

“Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan dapat menjaga situasi Kabupaten Lamongan tetap aman dan kondusif secara bersama-sama,” pungkasnya.

Ketua PSHTPM Cabang Lamongan, Harto, S.Pd., menjelaskan konflik yang sedang terjadi di tubuh PSHT saat ini sudah diatur hukum dan undang-undang.

“Dengan adanya berita hoax yang tersebar, PSHT Lamongan tidak ada gejolak. Hanya saja berita hoax yang tersebar itu bertujuan membuat situasi menjadi kacau,” singkatnya.

Sedangkan Ketua PSHT Cabang Lamongan, M. Supriyono mengatakan, memang ada konflik internal dari kubu PSHT, biarlah keduanya berjalan sendiri-sendiri.

“Kami selalu menghimbau kepada adik-adik, tetap fokus berlatih seperti biasanya, jangan terprovokasi dengan berita hoax yang dibuat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.

Supriyono yakin bahwa suatu saat nanti semua akan kembali seperti semula (bersatu).

“Memang saat ini kita beda prinsip. Namun, kami yakin nantinya akan bersatu kembali,” ucapnya.

“Adanya dua kubu di lamongan saat ini, memang PSHT minoritas, yang mayoritas itu PSHTPM. Tapi di depan hukum kami harus memdapatkan perlakuan yang sama,” ungkapnya.

Dari itu, pihaknya meminta nota kesepakat yang ditandatangani dua kubu untuk sepakat menjaga kondusifitas Kabupten Lamongan.

“Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak di inginkan, kami minta di akhir pertemuan ini ada nota kesepakatan dalam rangka menjaga kondusifitas Kabupaten Lamongan,” pungkasnya.

Sekedar diketahui pantauan dilokasi kegiatan, acara berjalan dengan lancar dan permintaan dari Ketua PSHT Cabang Lamongan dikabulkan, namun pihak PSHTPM Cabang Lamongan tidak mau menandatangani nota kesepakatan tersebut.

Exit mobile version