Site icon Madurapers

Jatim Terima Rp45,4 Miliar DAK untuk Rehabilitasi Irigasi, Targetkan Peningkatan Produktivitas Pangan

Pj. Gubernur, Adhy Karyono melihat saluran Irigasi milik pemerintah Provinsi Jatim yang dikelolah PU SDA Jatim

Pj. Gubernur, Adhy Karyono melihat saluran Irigasi milik pemerintah Provinsi Jatim yang dikelolah PU SDA Jatim (Sumber Foto: PU SDA Jatim, 2025).

Surabaya – Pemerintah pusat menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor pertanian di Jawa Timur (Jatim). Selain melalui subsidi pupuk, pemerintah juga memberikan bantuan khusus untuk rehabilitasi daerah irigasi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumber Daya Air (SDA) Jatim, Baju Trihaksoro, menyampaikan bahwa Jatim mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp45,4 miliar pada tahun 2025. Dana ini akan digunakan untuk memperbaiki enam daerah irigasi (DI) dengan total luas 5.281 hektare.

“Harapannya bisa menambah luas tanam hingga 2.112 hektare,” kata Baju, dikutip dari sumber resmi Pemprov Jatim, Senin (13/1/2025).

Rehabilitasi irigasi ini dianggap krusial karena jaringan irigasi memiliki peran penting dalam meningkatkan ketersediaan air untuk lahan sawah. Dengan ketersediaan air yang lebih baik, diharapkan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas pangan dapat meningkat signifikan.

Salah satu teknologi yang diterapkan adalah sistem irigasi perpompaan. Sistem ini menggunakan pompa air untuk mendistribusikan air melalui saluran terbuka atau tertutup.

Baju juga mengungkapkan bahwa pemerintah pusat akan merevitalisasi Kali Tanggul di Jember dengan alokasi anggaran sebesar Rp7 miliar. Proyek ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan air di wilayah tersebut.

Sementara itu, Pemprov Jatim mengalokasikan Rp16 miliar untuk pengairan di Jember, termasuk menangani bendung pengendali sedimen. “Tidak saja untuk menangkal banjir. Ini juga untuk memperkuat suplai air ke lahan pertanian,” jelas Baju.

Menurut Baju, potensi pertanian di Jatim masih bisa ditingkatkan dengan memperbaiki sarana irigasi. Banyak lahan pertanian di wilayah ini yang belum memiliki akses irigasi memadai.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan), terdapat 488.379 hektare sawah nonirigasi di Jatim. Lahan ini selama ini hanya mengandalkan air hujan dan sumber air alami untuk pengairan.

Jika sarana irigasi diperkuat, sawah-sawah nonirigasi ini berpotensi menjadi lebih produktif dan mendukung peningkatan hasil pertanian di Jatim.

Langkah rehabilitasi irigasi ini diharapkan menjadi salah satu upaya strategis untuk menjadikan Jatim sebagai lumbung pangan yang lebih tangguh di masa depan.

Exit mobile version