“Kami sangat menyesalkan berita tersebut. Pernyataan bahwa investor menarik diri karena masalah ini adalah tidak dapat dipertanggungjawabkan,” ungkap Farida dalam rilis yang diterima, Rabu (18/09/2024).
BTN juga menyoroti bahwa fluktuasi harga saham adalah hal yang umum di pasar modal.
“Penurunan harga saham selama dua hari tidak serta-merta menunjukkan bahwa investor menarik diri. Ini adalah bagian dari dinamika pasar yang wajar,” tambahnya.
Farida menekankan bahwa dalam periode yang lebih luas, saham BTN menunjukkan tren positif, dengan peningkatan 2,14% dalam satu pekan terakhir dan penguatan 10,27% dalam sebulan terakhir.
“Bahkan dalam tiga bulan terakhir, saham BBTN melonjak 16%,” jelasnya.
Kendati demikian, BTN tak luput dari perhatian publik mengenai isu kredit macet yang melibatkan mitra pengembang, PT Linggarjati Trijaya Indah. Menanggapi hal ini, Farida menyatakan bahwa masalah tersebut telah diselesaikan secara damai dan tidak lagi relevan untuk diberitakan.
“Kami ingin menegaskan bahwa kami sudah menyelesaikan permasalahan ini. Harapannya, isu ini tidak diangkat kembali untuk kepentingan sensasional,” tegasnya.
Dalam konteks yang lebih luas, BTN berharap masyarakat dan media dapat lebih bijaksana dalam menyajikan informasi, agar tidak merugikan pihak-pihak yang terlibat.
“Kami memohon hak jawab ini dapat dimuat sebagai wujud pemenuhan kode etik jurnalistik, agar informasi yang disampaikan bisa berimbang dan akurat,” pungkas Farida.