Site icon Madurapers

Jelang Satu Tahun Pimpin Sumenep, Mahasiswa Sambut Bupati dan Wakil Bupati dengan Kritikan

Massa aksi yang mengatasnamakan aliansi Bemsu, berbaris dari taman Adipura menuju Pemkab Sumenep, untuk menggelar demonstrasi (Sumber foto: Moh. Busri)

Sumenep — Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumenep (Bemsu), Madura, menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pemerintah Kabupaten setempat, Rabu (03/11/2021).

Pasalnya aksi demonstrasi tersebut digelar untuk mengevaluasi kinerja Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, dan Wakil Bupati (Wabub) setempat, Dewi Khalifah, yang sudah menjelang satu tahun memimpin kabupaten bertajuk Kota Keris ini.

Sedangkan tuntutan yang diusung oleh mahasiswa pada aksi itu, di antaranya menuntut Bupati Sumenep agar segera menghentikan alih fungsi lahan di wilayah kabupaten setempat.

Selanjutnya, massa aksi juga menuntut Bupati Sumenep agar menindak tegas pemilik tambak udang yang beroperasi tanpa izin, serta memberikan pembinaan terhadap masyarakat.

Masalah kemiskinan juga menjadi salah satu persoalan yang diusung sebagai tuntutan. Berdasarkan data yang disajikan oleh Bemsu dari hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 2018 hingga 2020, menunjukkan bahwa jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Sumenep sebanyak 220.023 jiwa.

“Kami juga mendesak bupati agar segera menuntaskan masalah kemiskinan di Kabupaten Sumenep, yang masih terus terjadi hingga saat ini,” ungkap Koordinator Bemsu, Nur Hayat saat menyampaikan orasi, Rabu (03/11/2021).

Lain dari pada itu, sebagai salah satu solusi untuk menuntaskan kemiskinan di Kabupaten Sumenep, massa aksi meminta agar bupati berupaya meningkatkan produktivitas pertanian. Sebab menurut Hayat, Sumenep telah memiliki kekayaan alam dan lahan subur yang luar biasa, hanya saja terlalu banyak eksploitasi sehingga menyebabkan rakyat sengsara.

“Tingkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Sumenep,” tegasnya.

Selain mendesak Bupati dan Wabub Sumenep agar secepat mungkin memperbaiki sistem kepemimpinannya, Bemsu juga menuntut agar tindakan represif dari aparat kepolisian terhadap aktivis mahasiswa dapat dihentikan dan diberikan tindakan tegas.

“Tuntutan yang terakhir, kami meminta agar tindakan represif terhadap mahasiswa dapat dihentikan,” pungkasnya.

Exit mobile version