Site icon Madurapers

Kadisdik Sumenep Siapkan Buku Keris untuk Literasi Budaya Siswa SD

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Saputra saat diwawancarai jurnalis media ini pada beberapa waktu lalu. (Sumber Foto: Fauzi). 

Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur terus berupaya melestarikan warisan budaya daerah dengan cara yang lebih dekat dengan generasi muda.

Salah satu langkah terbaru adalah inisiatif Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo untuk mengenalkan keris-ikon budaya Sumenep-melalui buku edukatif bagi siswa Sekolah Dasar (SD).

Bupati Achmad Fauzi menegaskan bahwa literasi sejarah dan budaya harus ditanamkan sejak dini agar generasi muda memahami dan menghargai identitas daerah mereka. Menurutnya, Sumenep yang dikenal sebagai “Kota Keris” memiliki sejarah panjang yang harus diwariskan kepada anak-anak sejak bangku sekolah.

“Sumenep memiliki karakter yang erat dengan literasi. Saya ingin siswa SD mengenal keris tidak hanya sebagai benda pusaka, tetapi juga memahami sejarah di balik julukan ‘Kota Keris’ bagi Sumenep,” ujarnya.

Untuk mendukung visi tersebut, Bupati Fauzi menginstruksikan Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) agar menyusun buku sejarah keris yang menarik dan mudah dipahami anak-anak.

“Harapannya, buku ini akan menjadi sumber literasi yang memperkenalkan berbagai jenis keris serta nilai budaya yang terkandung di dalamnya,” katanya menambahkan.

Instruksi ini mendapat sambutan positif dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Saputra. Ia menilai bahwa edukasi budaya sejak usia dini sangat penting untuk membentuk karakter siswa serta menjaga warisan daerah agar tidak hilang ditelan zaman.

“Kami mendukung penuh inisiatif ini. Anak-anak perlu tahu mengapa Sumenep disebut Kota Keris. Dengan adanya buku ini, mereka bisa memahami sejarah dan makna dari warisan budaya kita,” ujar Agus.

Dinas Pendidikan Sumenep pun siap mengintegrasikan buku tentang keris ini sebagai bahan bacaan bagi siswa SD.

Agus berharap, setelah buku ini diterbitkan, para pelajar dapat mempelajarinya dengan baik sehingga mereka tidak hanya mengenal keris sebagai pusaka, tetapi juga memahami peranannya dalam sejarah dan budaya Sumenep.

“Semoga buku ini benar-benar bisa menjadi jembatan bagi siswa untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya daerah,” pungkasnya.

Exit mobile version