Jakarta – Tak begitu lama dari meledaknya Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, pada 3 Maret 2023 lalu, kini Kilang Pertamina di Dumai, Riau, juga mengalami kebakaran (meledak), Senin (3/4/2023).
Ledakan tersebut terjadi pada Minggu (2/4/2023) dan menyebabkan sejumlah rumah warga bergetar kuat dan runtuhnya plafon masjid yang berada pada radius 3 KM.
Merespon masalah tersebut, Syaikhul Islam, Anggota Komisi VII DPR-RI, mempertanyakan kesiapan perusahaan Pertamina, yang dipimpin oleh Komisaris Utama Basuki Tjahya Purnama.
Perusahaan pelat merah (BUMN, red.) itu punya portofolio yang baik, dan juga merupakan perusahaan multi-nasional yang membangun jejaring bisnis tidak hanya di Indonesia, namun juga di beberapa negara lain di dunia.
Akuisisi dan pengelolaan lapangan migas overseas dilakukan PT Pertamina Internasional EP untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Jika menilik 5 (lima) tahun ke belakang, di bawah kepemimpinan Ahok, unit bisnis Pertamina di dalam negeri mengalami rentetan kecelakaan kerja.
Mulai dari kebakaran kapal di Teluk Balikpapan (Maret 2018), kebakaran Kilang Pertamina Balongan (Maret 2021), Kilang Cilacap (November 2021), Kilang Pertamina Balikpapan (Maret 2022), kebakaran Depo Pertamina Plumpang (Februari 2023) hingga yang terakhir ledakan di Kilang Dumai Riau (Maret 2023).
Syaikhul, yang merupakan Anggota DPR-RI dari Fraksi PKB ini, sangat menyayangkan kecelakaan ini bisa terjadi betubi-tubi di perusahaan Pertamina.
“Kita pertanyakan kerjanya Komisaris Utama sebagai wakil dari pemegang saham (BUMN),” ujarnya.