Sumenep – Aliansi Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur lakukan audiensi ke Markas Kepolisian Resor (Mapolres) setempat, Rabu (16/3/2022).
Kedatangan mahasiswa tersebut, diketahui tak lain menyoal 5 anggota polisi yang melakukan penembakan terhadap pria yang diduga pelaku begal.
Sebelumnya, berdasarkan informasi yang dihimpun oleh jurnalis madurapers.com, pria tersebut adalah Herman (24 tahun) yang diduga menjadi pelaku pembegalan inisial EF salah satu warga Kecamatan Arjasa, Sumenep.
Oleh pihak kepolisian yang berjumlah 5 orang, pria tersebut dihujani tembakan kurang lebih sebanyak 13 kali tembakan, hingga berujung tewas mengenaskan di lokasi kejadian.
Kejadian itu terjadi di depan toko swalayan Sakinah, Jalan Raya Adirasa, Desa Kolor, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, pada Minggu 13 Maret 2022 kemaren sore, sekitar pukul 16.30 WIB.
Di tubuh korban, ada enam bekas luka tembakan. Pertama, di bagian dada kiri dekat jantung. Selanjutnya ada di bagian betis kanan dan kiri sama-sama dua luka tembakan, serta ada satu di bagian paha kanan.
Berdasarkan keterangan dari Kasi Humas Polres Sumenep, Widiarti Sutioningtyas menyampaikan, sejauh ini pihaknya telah melakukan investigasi mengenai insiden penembakan viral tersebut.
Ditanya soal sejumlah oknum petugas kepolisian yang diduga melakukan tindakan di luar SOP. Pihaknya mengaku sudah dilakukan proses disiplin oleh Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur.
Atas kejadian tersebut, Ketu BEM Sumenep, Nur Hayat mendatangi Mapolres setempat untuk mendesak Kepala Kepolisian Resort (Kapolres), AKBP. Rahman Wijaya melakukan evaluasi secara menyeluruh kinerja kepolisian.
Namun kedatangan mereka tidak ditemui langsung oleh Kapolres. Hanya saja Kasi Propam, Waka Polres, Kasat Reskrim, dan Kasi Humas menyambut kedatangan puluhan mahasiswa tersebut.
“Kami merasa kecewa. Tidak hadirnya Kapolres Sumenep seolah-olah kepolisian tidak serius menangani perkara ini,” ungkap Hayat kepada jurnalis Madurapers, Rabu (16/3/2022).
Aktivis PMII itu mengaku geram dengan tidak hadirnya Kapolres Sumenep. Pasalnya, sebelumnya sudah melayangkan surat audiensi kepada pihak kepolisan yang ditujukan kepada Kapolres.
“Jelas kami minta Kepolres hadir menemani diskusi kami. Tapi nyatanya gak ada,” geram Hayat.
Dikonfirmasi terpisah, Waka Polres, Kompol Palma Fitria Fahlevi mangatakan bahwa Kapolres Sumenep sedang melakukan tugas. Sehingga waktunya tidak bisa diperkirakan untuk datang.
“Saat ini beliau ada di Batang-Batang, sedang rapat zoom bersama Kapolri untuk membahas percepatan vaksinasi,” tandasnya.