Sumenep – Kejadian tak mengenakkan dialami oleh Farah, seorang warga Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur saat menggunakan jasa pengiriman J&T Cargo.
Dengan nomor paket KGX6272602009, Farah memesan barang besar dari sebuah toko online pada Jumat (17/01/2025). Namun, proses pengiriman barang ini justru menghadirkan pengalaman yang mengecewakan.
Farah menceritakan, pada hari Selasa (21/01/2025) kemaren, sekitar pukul 10.00 pagi, ia menerima panggilan tak terjawab dari seorang kurir melalui WhatsApp.
Setelah dihubungi kembali, kurir tersebut memberitahu bahwa paketnya telah ditinggalkan di sebuah toko pinggir jalan dekat kantor BRI Prenduan, bukan di alamat rumah Farah yang berada di sebelah utara Bank Mandiri.
“Saya kaget, kok paket ditaruh di toko begitu saja, padahal alamat saya jelas. Ketika saya tanya, kenapa tidak diantar ke rumah, kurirnya malah marah-marah dan menyalahkan saya karena tidak mengangkat telepon,” tutur Farah kepada media ini.
Kurir tersebut berdalih bahwa ia sudah jauh dari lokasi pengantaran dan tidak bisa kembali. Meskipun Farah berulang kali meminta haknya sebagai konsumen, kurir tetap menolak bertanggung jawab. “Dia bilang dia kurir baru, tapi seharusnya itu bukan alasan untuk menelantarkan paket saya,” tambah Farah.
Merasa tidak mendapatkan solusi, Farah segera menghubungi kantor J&T Cargo di Pragaan. Ia juga mengontak langsung pemilik kantor melalui informasi yang diperoleh dari media sosial. Respons cepat diberikan oleh pihak kantor J&T Cargo yang segera menghubungi kurir terkait untuk mengantar ulang paket ke rumah Farah.
Namun, penyelesaian masalah ini tidak berjalan mulus. Paket baru diantar malam hari setelah waktu Isya, dalam kondisi kardus basah dan penyok akibat hujan deras yang mengguyur daerah Pragaan. Farah tidak langsung membuka paket tersebut, tetapi ketika diperiksa keesokan paginya, ia menemukan barang di dalamnya lecet dan rusak.
“Saya langsung hubungi owner J&T Cargo lagi dan melaporkan kondisi barang yang rusak. Ini semua akibat kelalaian kurir baru mereka,” ujar Farah dengan nada kecewa.
Hingga berita ini ditulis, belum ada komentar resmi dari pihak kurir maupun pihak J&T Cargo Sumenep. Sedangkan, Farah masih menunggu tanggapan lebih lanjut dari pihak J&T Cargo mengenai ganti rugi atas kerusakan barang yang dialaminya.