Keris Sumenep Menatap Industri Pariwisata dunia, Kunjungan Tim Peneliti UNESA Disambut Hangat Para Perwakilan Paguyuban Kab. Sumenep

Tim unesa dan tim peguyuban sumenep

Sumenep – Beberapa akademisi dari lintas keilmuan Universitas Negeri Surabaya (UNESA), antara lain: Eko Wahyuni Rahayu, Arif Sudrajat, Mamik Tri Wedawati, Adam Damanhuri, mengunjungi kab. Sumenep pada Selasa lalu (12/07/2022).

Tim UNESA tersebut disambut langsung oleh Nurussalam, salah satu anggota komisi I DPRD Kabupaten Sumenep, serta tujuh orang perwakilan paguyuban pelestari dan pengrajin keris di kabupaten Sumenep.

Pertemuan yang bertempat di ruang komisi I, gedung DPRD kabupaten Sumenep, berlangsung selama empat jam. Pertemuan tersebut merupakan langkah awal dari Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Bupati Kabupaten Sumenep, dan Rektor UNESA.

Perwakilan UNESA yang bertindak sebagai moderator menyebutkan bahwa kunjungannya merupakan diskusi lanjutan dari beberapa kajian yang akan dilakukan bersama _stakeholder_ di Kabupaten Sumenep, termasuk kajian mengenai keris khas Sumenep. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya dukungan serta memperkuat kerajinan keris di beberapa desa di kabupaten Sumenep.

Dari pihak UNESA menyampaikan bahwa, setelah selesai PKS antara Bupati dan Rektor ditandatangani, tim UNESA langsung melakukan kajian tentang jamu khas Kraton Sumenep serta pengembangan tari topeng yang ternyata sudah ada sejak beberapa tahun sebelumnya.

Dja’far Shodiq, atau yang akrab dipanggil Gus Papang, memberikan masukan yang cukup berarti dalam diskusi ringan tersebut. Menurutnya, keris yang sudah diakui UNICEF sebagai _Masterpiece of the Oral andIntangible Culture Heritage_ (Karya Agung Budaya Lisan dan Tak-benda Warisan Manusia), perlu didokumentasikan dengan baik sesuai kekhasan Sumenep.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca