Site icon Madurapers

Kondisi Jalan di Sumenep Menurun Tajam dalam Lima Tahun Terakhir

Ilustrasi kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, periode tahun 2020-2024

Ilustrasi kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, periode tahun 2020-2024 (Sumber Foto: Madurapers, 2025).

Sumenep – Dalam lima tahun terakhir, BPS Sumenep mencatat kondisi jalan di Kabupaten Sumenep menunjukkan penurunan tajam, terutama pada 2024 yang ditandai dengan merosotnya panjang jalan baik menjadi 32 persen dan meningkatnya jalan rusak hingga 9,1 persen, Senin (02/06/2025).

Penurunan total panjang jalan menurut kondisi jalan dari 1.542,360 km pada 2020-2023 menjadi 856,080 km di 2024 mengindikasikan rendah atau lemahnya pengelolaan infrastruktur jalan yang perlu segera dievaluasi.

Panjang jalan di Kabupaten Sumenep mengalami penurunan drastis pada 2024. Data BPS Sumenep mencatat, total jalan menurut kondisi jalan hanya 856,080 km, jauh menurun dari 1.542,360 km pada 2023, Senin (02/06/2025).

Penurunan panjang jalan ini terjadi bersamaan dengan perubahan mencolok kondisi jalan. Jalan dengan kondisi baik merosot tajam menjadi 274,250 km atau hanya 32,0 persen dari total jalan.

Sebaliknya, jalan berkondisi sedang melonjak menjadi 328,280 km atau 38,4 persen. Padahal, pada 2023 kondisi sedang hanya mencakup 13,8 persen dari total panjang jalan.

Jalan rusak juga mengalami peningkatan signifikan. Dari 23,677 km atau 1,5 persen pada 2023 menjadi 78,159 km atau 9,1 persen pada 2024.

Sementara itu, jalan rusak berat menurun dari 409,024 km menjadi 175,300 km, namun persentasenya tetap tinggi yakni 20,5 persen. Ini menunjukkan kerusakan berat tetap menjadi masalah utama.

Tahun 2020 hingga 2023 sebenarnya menunjukkan tren positif dalam perbaikan jalan. Persentase jalan baik naik dari 51,8 persen pada 2020 menjadi 58,2 persen pada 2023.

Dalam periode yang sama, jalan rusak berat menurun dari 32,1 persen menjadi 26,5 persen. Ini memberi harapan atas peningkatan kualitas infrastruktur di daerah.

Namun, semua kemajuan itu terhenti pada 2024. Penurunan tajam persentase jalan baik dan kenaikan signifikan jalan rusak menjadi tanda peringatan serius.

Perubahan besar ini mengindikasikan persoalan dalam pengelolaan jalan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep perlu menjelaskan penyebab menurunnya panjang dan kualitas jalan secara bersamaan ke publik.

Evaluasi menyeluruh terhadap program pemeliharaan dan pembangunan jalan sangat mendesak. Infrastruktur jalan yang buruk akan berdampak langsung pada ekonomi, pendidikan, dan mobilitas masyarakat.

Konsistensi dalam pembangunan infrastruktur jalan harus menjadi prioritas. Jika dibiarkan, kondisi jalan di Sumenep akan semakin tertinggal dari daerah lain.

Exit mobile version