Sumenep – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep telah menyelesaikan rekapitulasi hasil penghitungan suara, salah satu tahapan krusial dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 pada Kamis (06/12/2024) malam.
Dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara yang berlangsung maraton sejak Kamis pagi (5/12/2024) hingga malam hari, pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Achmad Fauzi Wongsojudo – K.H. Imam Hasyim (FAHAM), tampil sebagai peraih suara terbanyak untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep.
Paslon 02 berhasil memperoleh 379.858 suara, unggul signifikan dibandingkan pesaingnya, paslon nomor urut 01, K.H. Ali Fikri – K.H. Muh Unais Ali Hisyam (FINAL), yang memperoleh 249.597 suara. Hasil ini dibacakan langsung oleh Ketua KPU Sumenep, Nurussyamsi, dalam rapat pleno yang digelar di Ballroom Hotel El-Malik, Sumenep.
“Demikian berita acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dari setiap kecamatan dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep tahun 2024,” ujar Nurussyamsi di hadapan peserta rapat pleno.
Rekapitulasi tersebut melibatkan 27 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dari wilayah daratan maupun kepulauan. Secara bergantian, setiap PPK membacakan hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan, yang kemudian dirampungkan dalam berita acara dan sertifikat yang ditandatangani oleh seluruh komisioner KPU serta saksi dari paslon.
Selain pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, KPU juga merampungkan rekapitulasi suara untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Paslon nomor urut 02, Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak, unggul dengan perolehan 425.040 suara.
Paslon nomor urut 01, Luluk Nur Hamida – Lukmanul Khakim, berada di posisi kedua dengan 97.003 suara, sementara paslon nomor urut 03, Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta, meraih 78.115 suara.
Dengan tuntasnya rekapitulasi ini, KPU Sumenep kini tinggal menunggu penetapan resmi pasangan calon terpilih yang akan memimpin Sumenep selama lima tahun ke depan.
Tahapan ini menjadi momentum penting dalam menentukan arah pembangunan Kabupaten Sumenep serta Provinsi Jawa Timur di masa mendatang.