Site icon Madurapers

Lima Fokus Pembangunan Sumenep 2025-2030, dari Pendidikan hingga Tata Kelola Pemerintahan

Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo dan Wakil Bupati K.H. Imam Hasyim saat mengikuti rapat paripurna di DPRD Sumenep yang berlangsung pada Senin (03/03/2025)

Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo dan Wakil Bupati K.H. Imam Hasyim saat mengikuti rapat paripurna di DPRD Sumenep yang berlangsung pada Senin (03/03/2025) (Sumber Foto: Istimewa, 2025).

Sumenep – Suasana Ruang Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep terasa khidmat saat Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo dan Wakil Bupati K.H. Imam Hasyim menghadiri kegiatan tersebut yang berlangsung, Senin (03/03/2025).

Di hadapan para anggota dewan, mereka membawa sebuah misi besar menyampaikan arah pembangunan Sumenep untuk lima tahun ke depan. Dengan penuh keyakinan, Bupati Achmad Fauzi mengawali pemaparannya, memperkenalkan visi kepemimpinan yang akan menjadi fondasi kemajuan daerah “Sumenep Unggul, Mandiri, dan Sejahtera.”

Bupati Fauzi menegaskan bahwa visi dan misi ini bukan sekadar seremonial atau formalitas belaka, tetapi merupakan peta jalan yang akan dijalankan secara sistematis dan berkelanjutan.

“Kami tidak ingin hanya berjanji, tetapi ingin memastikan setiap langkah yang kami ambil benar-benar membawa perubahan nyata bagi masyarakat,” tegasnya dengan suara penuh semangat.

Dalam perjalanannya menuju Sumenep yang lebih maju, ada lima pilar utama yang menjadi fokus pembangunan:

  1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), agar masyarakat memiliki daya saing tinggi, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan,
  2. Penguatan kesejahteraan ekonomi masyarakat, dengan mengembangkan potensi ekonomi berbasis kawasan dari hulu ke hilir,
  3. Reformasi tata kelola pemerintahan, yang lebih transparan, inovatif, dan responsif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,
  4. Pembangunan berbasis gotong royong, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal, dan
  5. Pembangunan infrastruktur berwawasan lingkungan, yang berimbang antara wilayah daratan dan kepulauan.

Lebih dari sekadar konsep di atas kertas, Bupati Fauzi juga memaparkan strategi konkret untuk mewujudkan visi tersebut. Langkah pertama yang akan diambil adalah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai panduan utama kebijakan pembangunan.

Selanjutnya, ia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan, agar pelayanan publik semakin profesional dan efisien. Selain itu, kolaborasi menjadi kunci utama dalam membangun Sumenep.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi multipihak atau pentahelix—antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media—harus diperkuat,” ungkapnya.

Tak hanya itu, pengawasan dan evaluasi berkala juga akan dilakukan untuk memastikan bahwa setiap program yang dijalankan tetap berada di jalur yang benar.

Di sisi lain, Ketua DPRD Kabupaten Sumenep, Zainal Arifin, turut memberikan pandangannya. Ia menegaskan bahwa harmonisasi antara eksekutif dan legislatif menjadi faktor kunci dalam keberhasilan pembangunan.

“Visi dan misi ini harus benar-benar berorientasi pada kesejahteraan rakyat dan kemajuan Sumenep menuju 2045,” ujarnya.

Penyampaian visi dan misi ini sendiri merupakan bagian dari instruksi Gubernur Jawa Timur, yang mewajibkan kepala daerah yang telah dilantik untuk segera mempresentasikan rencana strategis mereka kepada DPRD.

Exit mobile version