Sampang – Sosok Nurul Huda, atau yang akrab disapa Ra Huda, berhasil mencuri perhatian publik setelah menduduki kursi legislatif tingkat Provinsi Jawa Timur dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, Jumat (24/01/2025).
Keberhasilannya ini tak lepas dari rekam jejak panjangnya di berbagai organisasi kepemudaan dan perannya di tengah masyarakat Madura.
Pria kelahiran 1988 ini lahir dari pasangan K.H. Ahmad Qusyairi Baihaki dan almarhumah Nyai Mawaddah. Perjalanan pendidikan Ra Huda dimulai dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki Malang, di mana ia menyelesaikan gelar sarjananya pada 2011.
Setelah itu, ia melanjutkan sertifikasi mediator di Semarang dan menjabat sebagai mediator non-litigasi di Pengadilan Agama Sidoarjo hingga 2018.
Namun, panggilan kampung halaman membuatnya kembali ke Sampang pada tahun yang sama. Di sana, ia kembali aktif di organisasi kepemudaan, menjalin sinergi dengan para aktivis alumni organisasi seperti PMII, GMNI, dan HMI.
Jalan Menuju KNPI dan Politik
Meski memiliki latar belakang kuat sebagai aktivis PMII, Ra Huda baru memasuki dunia politik praktis pada akhir 2022. Sebelumnya, ia lebih dikenal sebagai tokoh kepemudaan di Sampang.
Pada 2021, ia mencalonkan diri sebagai Ketua DPD KNPI Kabupaten Sampang setelah mendapatkan dukungan penuh dari organisasi GP Ansor.
“Rekomendasi pertama saya untuk menjadi ketua KNPI datang dari Ansor,” ungkapnya saat ditemui di rumahnya, Kamis (23/01/2025).
Momen kepemimpinannya di KNPI menjadi titik balik bagi Ra Huda. Ia semakin dikenal sebagai sosok pemimpin yang totalitas dan loyal terhadap organisasi.
“Ra Huda tidak pernah otoriter. Dia selalu mendengarkan masukan dari anggota dan memutuskan yang terbaik untuk semua,” ujar Agus Wedi Amal Husni, salah satu anggota KNPI sekaligus teman kecilnya.
Kepiawaiannya memimpin KNPI juga menjadi bekal untuk membangun jejaring politik. Pada akhir 2022, ia bergabung dengan DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan langsung diminta maju sebagai calon anggota legislatif tingkat Provinsi Jawa Timur dalam Pileg 2024.
Keputusan untuk maju di Pileg 2024 terbukti tepat. Ra Huda meraih kepercayaan penuh dari masyarakat Madura dengan total 141.067 suara.
Perolehan ini tidak lepas dari keaktifannya dalam merangkul berbagai organisasi kepemudaan tanpa memandang perbedaan bendera.
“Bagi beliau, tidak ada istilah Blok A atau Blok B dalam merangkul OKP. Semua dirangkul tanpa pandang bulu,” kata Agus Wedi Amal Husni.
Motivasi dan Komitmen Politik
Ra Huda mengaku motivasinya terjun ke politik adalah untuk membuktikan bahwa kebijakan yang berpihak pada rakyat dapat dicapai melalui jalur politik.
Salah satu contoh yang sering ia sampaikan adalah pentingnya regulasi yang jelas, seperti batas waktu operasional kafe di malam hari.
“Melalui jalur politik, kebijakan seperti itu lebih mudah diatasi,” ujar Ra Huda.
Setelah dilantik sebagai anggota DPRD Jawa Timur pada Agustus 2024, Ra Huda langsung bergabung dengan Komisi D, yang bermitra dengan dinas-dinas pembangunan. Fokus utamanya adalah mendorong pembangunan infrastruktur di Madura.
“Saya tidak ingin Madura hanya dibahas saat pemilu lima tahunan. Harus ada pembangunan signifikan di empat kabupaten Madura,” tegasnya.
Pengabdian Tanpa Batas
Nurul Huda atau Ra Huda dikenal sebagai sosok yang dermawan dan suka menolong. Bahkan sebelum menjadi legislator, ia sering membantu masyarakat dengan hartanya sendiri. Hal ini membuatnya semakin dipercaya dan dicintai oleh masyarakat.
“Orangnya jujur, suka menolong, dan tidak pilih-pilih. Banyak masyarakat yang ia bantu sebelum menjadi anggota dewan,” kata Agus Wedi Amal Husni.
Bagi Ra Huda, pengabdian adalah amanah. “Sebagian jiwa raga saya sudah saya hibahkan ke masyarakat,” ungkap Ra Huda.
Dengan segala pencapaiannya, Ra Huda menjadi simbol pemimpin muda yang tidak hanya ambisius tetapi juga berdedikasi penuh terhadap masyarakat.
Ia berharap kehadirannya di parlemen dapat membawa perubahan nyata, khususnya bagi pembangunan Madura.