Site icon Madurapers

Misteri Makam Aleksander Agung dan Cleopatra: Di Mana Mereka Beristirahat?

Foto kolese Aleksander Agung dan Cleopatra yang makamnya masih misteri

Foto kolese Aleksander Agung dan Cleopatra yang makamnya masih misteri (Sumber Foto: Istimewa).

Bangkalan – Misteri di balik lokasi makam Aleksander Agung dan Cleopatra VII terus menjadi perdebatan sengit di kalangan arkeolog dan sejarawan. Meski keduanya adalah tokoh besar dalam sejarah, hingga kini jejak peristirahatan terakhir mereka belum ditemukan.

Aleksander Agung, penakluk dari Makedonia yang meninggal pada usia 32 tahun, diyakini dimakamkan di Alexandria, Mesir. Sumber kuno, seperti karya sejarawan Plutarkhos, menyebutkan bahwa tubuhnya diawetkan dalam sarkofagus emas.

Namun, penemuan makamnya menjadi semakin sulit karena hilangnya jejak kota Alexandria kuno akibat gempa dan perubahan geografi. Beberapa peneliti meyakini bahwa makamnya mungkin terkubur di bawah reruntuhan modern.

Sementara itu, Cleopatra VII, ratu terakhir Mesir Ptolemeus, dikabarkan dimakamkan bersama kekasihnya, Markus Antonius. Informasi ini berasal dari catatan Plutarkhos, yang menyebutkan makam mereka terletak di dekat kuil kuno di Alexandria.

Meski demikian, hingga kini tidak ada bukti arkeologis yang jelas mengenai keberadaan makam mereka. Penelitian arkeologis besar-besaran, termasuk penggalian di Taposiris Magna, belum memberikan hasil signifikan.

Banyak teori berkembang terkait alasan sulitnya menemukan makam mereka. Salah satunya adalah kemungkinan makam-makam ini sengaja disembunyikan untuk melindungi mereka dari perusakan.

Penemuan makam keduanya tidak hanya akan menjadi kemenangan besar bagi dunia arkeologi, tetapi juga dapat mengungkap detail penting tentang kehidupan kuno. Arkeolog Zahi Hawass, dalam wawancaranya dengan National Geographic, mengatakan bahwa pencarian makam Cleopatra masih menjadi prioritas.

Sementara itu, para peneliti juga menghadapi tantangan dari lingkungan modern di Alexandria. Kota ini telah berkembang pesat, membuat penggalian lebih sulit dan mahal.

Selain itu, perubahan iklim dan peningkatan permukaan laut juga mengancam situs-situs bersejarah di wilayah pesisir Mesir. Banyak reruntuhan kuno kini tenggelam di bawah Laut Mediterania.

Berbagai teknologi modern seperti pemindaian radar dan penginderaan jauh telah digunakan untuk mencari makam ini. Namun, hasilnya masih belum memenuhi harapan komunitas ilmiah.

Sejarawan Chris Naunton mengungkapkan bahwa Cleopatra mungkin memilih lokasi makam yang sulit dijangkau sebagai simbol perlindungan. Pendapat ini memperkuat anggapan bahwa penemuan makamnya memerlukan upaya ekstra.

Kendati begitu, banyak pihak skeptis apakah makam-makam ini masih utuh. Plundering dan perusakan yang lazim di zaman kuno bisa saja menghancurkan warisan tersebut.

Misteri ini tidak hanya memantik rasa ingin tahu, tetapi juga mendorong diskusi tentang bagaimana masa lalu diinterpretasikan dan dilestarikan. Kegigihan arkeolog dalam mencari jawaban membuktikan bahwa sejarah adalah teka-teki yang tak pernah selesai.

Hingga kini, dunia hanya bisa berharap bahwa suatu hari teka-teki besar ini akan terpecahkan. Lokasi makam Aleksander Agung dan Cleopatra tetap menjadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah manusia.

Exit mobile version