Semarang – Perekonomian Jawa Tengah (Jateng) pada tahun 2022, menurut data BPS Jateng, berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp1.560.899,02 miliar, Sabtu (11/2/2023).
Sedangkan perekonomian Jateng tahun 2022 berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp1.050.322,13 miliar.
Perekonomian Jateng pada tahun 2022 tercatat mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,31 persen, lebih tinggi dibandingkan capaian pada tahun 2021 yang tumbuh 3,33 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan yaitu sebesar 73,03 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, kenaikan tertinggi dicatat oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa (termasuk Ekspor Antar Daerah), yaitu sebesar 10,48 persen.
Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021, ekonomi Jateng pada Triwulan IV-2022 tumbuh sebesar 5,24 persenb(y-on-y).
Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Transportasi dan Perdagangan yang tumbuh sebesar 62,78 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen yang mengalami kenaikan paling tinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 7,62 persen.
Sementara itu, dibandingkan dengan Triwulan III-2022 (q-to-q), ekonomi Jawa Tengah pada Triwulan IV-2022 tumbuh sebesar 0,63 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yang tumbuh sebesar 8,64 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, komponen yang mengalami kenaikan paling tinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 65,75 persen.
Secara struktur, lapangan usaha Industri Pengolahan mendominasi struktur ekonomi Jateng pada tahun 2022 dengan kontribusi sebesar 33,93 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) dengan kontribusi sebesar 60,28 persen.