Bangkalan – Kinerja ekonomi Pemerintah Daerah di Madura periode 2016-2020 tidak/kurang baik. Selama periode ini pertumbuhan ekonominya rendah dan terus mengalami penurunan. Pertumbuhan ekonominya berada di bawah Provinsi Jawa Timur. Rata-rata pertumbuhannya sebesar 2,39% masih berada di bawah Provinsi Jawa Timur yang mencapai 3,93%.
Selama periode tersebut, pertumbuhan ekonomi Madura fluktuatif. Pada tahun 2016 rata-rata pertumbuhan ekonominya hanya sebesar 3,69%, tahun 2017 meningkat menjadi 4.03%, tahun 2018 meningkat menjadi 4,36%, tahun 2019 menurun menjadi 1,99%, dan tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -2,39%.
Pertumbuhan ekonominya tanpa sektor migas juga fluktuatif. Rata-rata pertumbuhannya tahun 2016 sebesar 5,21%, tahun 2017 menurun menjadi 4,96%, tahun 2018 meningkat menjadi 5,09%, tahun 2019 menurun menjadi 4,49%, dan tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -1,71%. Rata-rata pertumbuhannya selama periode ini 3,61%.
Berdasarkan ADHK (Atas Dasar Harga Konstan) 2010, rata-rata PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Per Kapita-nya tahun 2016 sebesar Rp15,80 triliun, tahun 2017 meningkat menjadi Rp16,28 triliun, tahun 2018 meningkat menjadi Rp16,84 triliun, tahun 2019 meningkat menjadi Rp19,48 triliun, dan tahun 2020 melambat dari tahun 2019, yakni sebesar Rp16,45 triliun. Secara akumulatif, rata-rata pertumbuhannya mencapai Rp16,97 triliun.
Paralel dengan PDRB tersebut, PDRB Per Kapita Tanpa Migas-ADHK 2010 Madura juga menunjukkan demikian. PDRB-nya tahun 2016 sebesar Rp12,56 triliun, tahun 2017 meningkat menjadi Rp13,09 triliun, tahun 2018 meningkat menjadi Rp13,39 triliun, tahun 2019 meningkat menjadi Rp14,14 triliun, dan tahun 2020 menurun menjadi 13,80 triliun. Secara akumulatif, rata-rata pertumbuhannya mencapai Rp13,39 triliun.