Jakarta – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Almuzzammil Yusuf, mengumumkan susunan lengkap Dewan Pengurus Pusat (DPP) partainya untuk masa bakti 2025–2030. Acara ini berlangsung dalam konferensi pers di Kantor DPTP PKS, Jakarta, Senin (23/06/2025).
Dalam pernyataan resminya, yang disampaikan melalui situs resmi PKS, Almuzzammil menegaskan pentingnya penyusunan pengurus baru dalam menghadapi tantangan bangsa. Ia menyebut formasi tersebut sebagai jawaban atas kebutuhan strategis dan ikhtiar memperkuat profesionalitas partai.
Komposisi kepengurusan mencerminkan perpaduan antara pengalaman kader senior dan semangat segar dari generasi muda. “PKS akan melangkah lebih tangguh, lebih progresif, dan lebih siap menjawab rakyat Indonesia,” ujar Almuzzammil.
Ia juga menambahkan bahwa struktur ini mencerminkan komitmen PKS terhadap nilai-nilai inklusif dan responsif. “Kepengurusan ini adalah wujud keseriusan kami dalam membangun partai yang responsif, inklusif, dan relevan,” lanjutnya.
Dalam kepengurusan baru, Almuzzammil Yusuf tetap menjabat sebagai Presiden PKS. Muhammad Kholid dipercaya mengemban posisi Sekretaris Jenderal, dan Noerhadi sebagai Bendahara Umum.
Posisi strategis lainnya mencakup nama-nama seperti Iman Firmansyah, Rahmat Saleh, dan Sigit Puspito Wigati Jarot. Mereka memegang peran sebagai Wakil Sekretaris Jenderal di bidang protokoler, administrasi, dan teknologi informasi.
Tomy Agus Maymuftianto serta M. Iqbalur Ramadan mengisi bidang perencanaan dan personalia. Sementara itu, pengelolaan keuangan dipegang oleh Alwan Fauzi, Kaslan, dan Sugeng Susilo.
Pada sektor pembinaan dan pengembangan, Haru Suandharu memimpin Badan Pembinaan Pejabat Publik. Ia didampingi oleh dr. Pamungkas Hendra Kusuma sebagai sekretaris.
Urusan legislatif partai diserahkan kepada Zainudin Paru dan Ruli Margianto. Adapun pembinaan wilayah dipercayakan kepada Umar dan Muhammad Wajdi Rahman.
Sejumlah tokoh penting juga mengisi posisi di bidang politik, ekonomi, kesehatan, dan energi. Nama-nama seperti Agoes Poernomo, Handi Risza, Kurniasih Mufidayati, serta Agus Ismail muncul sebagai pemimpin di bidang tersebut.
Untuk penguatan internal, PKS mengangkat Tjahyadi Takariawan sebagai Ketua Bidang Kaderisasi. Ia dibantu oleh Muh Lili Nur Aulia sebagai sekretaris.
PKS juga membentuk struktur untuk menjangkau segmen pemuda, perempuan, petani, serta disabilitas. Di antaranya yaitu Aang Kunaifi, Anis Byarwati, Riyono, dan Netty Prasetiyani.
Penanganan komunikasi digital dan seni budaya ditangani oleh Ahmad Fathul Bari dan Ahmad Mabruri Mei Akbari. Sementara itu, koordinasi staf presiden berada di bawah kendali Pipin Sopian.
Struktur baru ini menegaskan arah konsolidasi dan transformasi PKS menghadapi era politik lima tahun mendatang. Partai ini berharap mampu tampil sebagai kekuatan nasional yang adaptif dan solutif.