Site icon Madurapers

Potensi Resesi 2023, DPR Ingatkan Pemerintah Fokus Kualitas Pertumbuhan

Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad

Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad saat menjadi pembicara pada diskusi Dialektika Demokrasi di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (23/2/2023). Foto: Runi/nr (Sumber: DPR RI, 2023).

Jakarta – Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad mengingatkan, pemerintah untuk serius mendesain sekaligus mengimplementasikan strategi demi menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas, Jumat (24/2/2023).

Dia percaya, perencanaan dan implementasi tersebut berpotensi menjadi kekuatan utama yang mampu mencegah potensi resesi tahun 2023.

“Pertama, kita mengingatkan pemerintah untuk betul-betul mendesain (dan) implementasi kebijakan (agar) target pertumbuhan ekonomi tahun ini supaya lebih berkualitas,” ujar Kamrussamad.

“Berkualitas itu ukurannya adalah setiap satu persen pertumbuhan ekonomi harus bisa menciptakan 500.000 lapangan pekerjaan baru,” ujarnya.

Hal itu, mengutip Parlementaria, dia sampaikan usai mengikuti acara diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema ‘Membedah Target Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Isu Resesi’ di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Tidak hanya itu, dirinya menilai belanja APBN yang tepat akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Sehingga, ia menyarankan agar APBN yang tersedia saat ini dimanfaatkan pada kuartal kedua.

Menurutnya, jika dimanfaatkan secara tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat manfaat akan meningkatkan kualitas belanja negara untuk mencapai target.

“Kalau APBN-nya belanjanya di (bulan) September, Oktober, November, bagaimana mau tepat sasaran (dan) tepat manfaat?” Ujar Politisi Gerindra ini.

“Nggak akan nge-impact terhadap pertumbuhan ekonomi itu. Nah, (sebagai contoh) kalau Rp700 triliun lebih TKDD kita dibelanjakan di kuartal kedua, saya yakin dan percaya, desa-desa dan dana desa termasuk di dalamnya, itu bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru,” ujar politisi itu kemudian.

Menutup pernyataannya, Kamrussamad menjelaskan DPR RI melalui Komisi XI telah meminta pemerintah untuk menggenjot tax ratio penerimaan negara di berbagai sektor yang relatif tumbuh dalam 15 bulan terakhir.

Diketahui, pasca mengalami penurunan di tahun 2020, tax ratio kemudian kembali tumbuh masing-masing 9,11 persen pada 2021 dan 10,41 persen pada 2022.

Rekomendasi ini, baginya, menjadi krusial lantaran tax ratio juga menyumbangkan kekuatan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Tahun ini, karena defisit APBN kita sudah harus di bawah tiga persen, maka kita minta pemerintah menggenjot tax ratio. Kalau tax ratio, tercapai sesuai dengan target di kuartal kedua dan ketiga tahun ini, maka kita akan optimis ketahanan fiskal kita akan kuat.

Sehingga, tahun depan, APBN 2024 nanti, tingkat resiliensinya akan jauh lebih baik,” tutup legislator Daerah Pemilihan DKI Jakarta III itu. (*)

Exit mobile version