Site icon Madurapers

Profil Singkat Kemiskinan di Kabupaten Probolinggo 2021

Pemukiman Orang Miskin di Kabupaten Probolinggo

Probolinggo – Angka kemiskinan Kabupaten Probolinggo meningkat signifikan tahun 2021. Penduduk dan rumah tangga miskin di kabupaten ini tentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur, Sabtu (22/1/2022).

Lalu, bagaimana profil kemiskinan di Kabupaten Probolinggo tahun 2021? Berikut paparan informasi tersebut yang dihimpun oleh Tim Redaksi Madurapers dari Berita Resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Probolinggo 6 Desember 2021.

Penduduk miskin di Kabupaten Probolinggo per bulan Maret 2021 mencapai 223,32 ribu orang. Jumlah ini bertambah sebesar 4,92 ribu orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2020.

Persentase penduduk miskin pada bulan Maret 2021 mencapai 18,91 persen. Dibandingkan dengan kondisi bulan Maret 2020 mengalami peningkatan sebesar 0,30 persen.

Garis Kemiskinannya pada bulan Maret 2021 sebesar 451,39 ribu per kapita per bulan. Dibandingkan dengan kondisi bulan Maret 2020 bertambah sebesar 10,14 ribu per kapita per bulan atau meningkat sebesar 2,30 persen.

Indeks Kedalaman Kemiskinannya pada bulan Maret 2021 sebesar 3.260. Dibandingkan dengan kondisi bulan Maret 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,140 poin atau sebesar 4,49 persen.

Indeks Keparahan Kemiskinannya pada bulan Maret 2021 sebesar 0,810. Dibandingkan dengan kondisi bulan Maret 2020 mengalami peningkatan sebesar 0,030 poin atau 3,85 persen.

Karakteristik demografisnya, persentase rumah tangga miskin mayoritas kepala keluarganya adalah laki-laki (86,30 persen). Rata-rata jumlah anggota rumah tangganya cukup banyak, yakni mencapai 3 orang lebih. Kepala rumah tangganya berusia lebih tua (51 tahun lebih) daripada rumah tangga tidak miskin.

Sebagian besar penduduk miskin usia 15-44 tahun (97,14 persen) dan keluarga miskin (80,98 persen) melek huruf. Penduduk usia 15 tahun ke atas sebagian besar berpendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan kepala rumah tangga miskin sebagian besar tidak tamat SD.

Sebagian besar penduduk miskin usia 15 tahun lebih tidak bekerja dan kepala rumah tangga miskin sebagian bekerja di sektor informal (61,74 persen) di lapangan usaha pertanian (45,60 persen).

Kondisi rumah tangga miskin cukup padat, yakni dengan luas lantai rumah per kapitanya mencapai 19,28 meter persegi rata-rata dihuni oleh 3 orang lebih.

Jenis lantai rumah tangga miskin terluas tidak berlantai tanah (83,49 persen). Rumah tangga ini sebagian besar memiliki akses terhadap air minum layak (89,02 persen) dan sanitasi layak (50,72 persen).

Rumah tangga miskin ini sebesar 55,03 persen merupakan penerima BPNT/sembako selama November 2020-Februari 2021.

Pengeluaran rumah tangga miskin tersebut sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan untuk makan (65,43 persen). Rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari 1,6 ribu kkal dan 44,67 persen rata-rata mengkonsumsi protein.

Selain itu, pengeluaran rumah tangga miskin untuk kebutuhan merokok. Rata-rata pengeluarannya per kapita sebesar 6,56 persen, lebih kecil daripada rumah tangga tidak miskin (13,15 persen).

Exit mobile version