Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan (Disdik) setempat kembali melaksanakan program sekolah responsif gender di Kecamatan Batuputih pada Senin (09/09/2024).
Diketahui, kegiatan tersebut berlangsung di salah satu sekolah di Kecamatan Batuputih dengan diikuti Pengawas Sekolah serta Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) se-Kecamatan Batuputih.
Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Sumenep, Akhmad Fairusi, S.Pd, M.AP, mengatakan bahwa Program Sekolah Responsif Gender merupakan program nasional yang kini tengah digalakkan di Kabupaten Sumenep.
“Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa sekolah memberikan perhatian khusus pada aspek kesetaraan gender, sehingga setiap siswa dapat berkembang dalam lingkungan yang aman dan inklusif,” katanya kepada awak media.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Fairusi ini juga menekankan pentingnya peran guru sebagai pelindung dan pengayom bagi siswa.
“Kami, sebagai tenaga pendidik, harus selalu ekstra hati-hati dalam bersikap. Guru adalah teladan bagi para siswa, dan kita wajib memberikan contoh perilaku yang baik,” tegasnya.
Fairusi berharap bahwa beberapa kejadian yang mencoreng dunia pendidikan akhir-akhir ini bisa menjadi pelajaran penting bagi para pendidik untuk lebih waspada dan bertanggung jawab. Selain itu, ia mengingatkan para guru untuk berperan sebagai orang tua di sekolah.
“Bapak dan Ibu semua adalah orang tua bagi murid-murid di sekolah. Jagalah mereka karena mereka adalah generasi penerus bangsa yang wajib kita rawat dan jaga dengan baik,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua KKKS Kecamatan Batuputih, Sawito, S.Pd, menyatakan bahwa pihaknya akan segera mengupayakan penerapan Program Sekolah Responsif Gender di seluruh sekolah di wilayahnya.
“Kami akan segera melakukan koordinasi dengan Pengawas Sekolah untuk mensosialisasikan program ini ke setiap sekolah di Kecamatan Batuputih,” ungkap Sawito.
Sawito juga mengucapkan terima kasih kepada Kabid GTK Disdik Sumenep atas pembinaan yang telah diberikan terkait program tersebut.
“Kami sangat bersyukur atas pembinaan yang diberikan oleh Kabid GTK. Dengan adanya program ini, kami berharap kejadian-kejadian yang memalukan dalam dunia pendidikan tidak terulang lagi di masa mendatang,” pungkasnya.
Sebatas informasi tambahan, Program Sekolah Responsif Gender ini diharapkan dapat memperkuat peran sekolah dalam memberikan lingkungan yang setara, aman, dan nyaman bagi semua siswa, serta mendorong tenaga pendidik untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menjadi teladan bagi generasi muda.