Sumenep – SMPIT Al-Hidayah Sumenep kembali menghadirkan inovasi dalam dunia pendidikan dengan menggelar Projek Profil Pelajar Pancasila (P5) bertemakan kewirausahaan, yang berlangsung dalam tiga sesi, yang dimulai sejak Kamis (20/02/2025) dan berlanjut hingga Jumat (21/02/2025) malam.
Kegiatan tersebut bertempat di Lapangan Kesenian Sumenep atau Lapangan Gotong Royong, di depan Kantor Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbuporapar) Kabupaten Sumenep.
Program ini bertujuan untuk menanamkan jiwa mandiri, kreatif, dan produktif kepada para siswa sejak dini, sekaligus menanamkan nilai tanggung jawab dan apresiasi terhadap proses memperoleh uang.
Acara ini diikuti oleh 213 peserta yang terdiri dari siswa kelas VII hingga IX, serta para guru pendamping dan panitia.
Rangkaian kegiatan ini meliputi eksplorasi konsep kewirausahaan, kunjungan edukatif, persiapan bazar, hingga praktik nyata dalam bentuk kompetisi bisnis antar kelompok siswa.
Pada sesi pertama, siswa mendapatkan wawasan dari para pengusaha sukses yang dihadirkan sebagai narasumber.
Selanjutnya, mereka melakukan wawancara dengan pelaku UMKM lokal untuk memahami langsung tantangan dan strategi bisnis di lapangan.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin membekali siswa dengan pengalaman nyata dalam berwirausaha. Tidak hanya sekadar teori, tetapi juga praktik langsung, mulai dari perencanaan bisnis hingga eksekusi strategi pemasaran,” ungkap Ketua Panitia, Nur Hidayati, Jumat (21/02/2025).
Menurutnya, salah satu sesi paling dinanti adalah aksi nyata di mana siswa diberikan kesempatan untuk berjualan di area umum. Dengan demikian, mereka dapat mengasah keterampilan komunikasi, negosiasi, dan kreativitas dalam menawarkan produk kepada pelanggan.
Kepala SMPIT Al-Hidayah, Rabiatul Adawiyah, menegaskan bahwa program ini sejalan dengan visi pendidikan nasional yang menekankan pembentukan karakter siswa yang inovatif dan mandiri.
“Kami ingin siswa tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki keterampilan hidup yang bermanfaat. Dengan memahami konsep kewirausahaan, mereka akan lebih siap menghadapi dunia nyata dengan percaya diri,” ujarnya.
Selain itu, acara ini juga menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas dalam menciptakan produk dan strategi pemasaran yang unik. Persiapan matang yang melibatkan mentor dan kunjungan edukatif ke berbagai tempat usaha memberikan wawasan lebih luas mengenai dunia bisnis dan tantangan yang ada.
“Kami memberikan dukungan penuh kepada siswa, termasuk modal usaha sebagai stimulus agar mereka bisa bereksperimen dan belajar langsung dari pengalaman nyata. Ini bukan sekadar lomba, melainkan bekal berharga untuk masa depan mereka,” pungkasnya.