Sumenep – Puluhan pelanggan JNT Express di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengungkapkan kekecewaannya terhadap layanan perusahaan ekspedisi tersebut.
Diketahui, puluhan orang tersebut melaporkan berbagai masalah yang mereka alami, mulai dari paket yang tertahan hingga layanan yang dianggap buruk.
Bahkan, sebagian besar pelanggan yang mengalami kekecewaan enggan menyuarakan keluhannya kepada publik. Sehingga, kondisi ini memicu seruan untuk menghentikan penggunaan JNT Express.
Sebagimana dirangkum oleh madurapers.com, berikut puluhan pelanggan JNT Ekspress asal Sumenep yang mengalami masalah, mulai dari paket yang tertahan hingga layanan yang dianggap buruk.
Inni Marroh Qonitatillah, salah satu pelanggan, mengeluhkan keterlambatan paket yang ia alami.
“Paket saya tertahan selama 10 hari di JNT Express tanpa ada kejelasan. Seharusnya paket tersebut cepat sampai, tetapi nyatanya malah tertahan begitu lama,” ujar Inni dengan nada kecewa.
Kekecewaan serupa juga dirasakan oleh Miftahol Hendra Efendi, seorang pelanggan asal Sumenep yang kini kapok menggunakan JNT Express.
“Layanan yang diberikan JNT Express sangat mengecewakan. Saya tidak akan lagi menggunakan jasa mereka,” tegas Miftahol.
Nur Hidayati, warga Sumenep lainnya, bahkan mengajak orang lain untuk berhenti menggunakan JNT Express.
“Saya sangat kecewa dengan JNT Express. Saya akan berhenti menggunakan layanan mereka dan saya mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama agar tidak mengalami kekecewaan seperti saya,” ucapnya.
Tak hanya soal keterlambatan, beberapa pelanggan juga mengkritik manajemen JNT Express Sumenep.
Pippo Aja dan Yunia Karisma Bintari menyebut pimpinan JNT Express Sumenep tidak mampu menangani masalah kurir dengan baik.
“Pimpinan JNT Express di Sumenep tidak becus mengatasi masalah internal perusahaan. Kami sangat tidak puas dengan manajemen mereka,” katanya dengan tegas.
Selain itu, Nadia Zahratus Sholiha, El Hayah, dan Guntur Edan menganggap JNT Express sebagai ekspedisi paling buruk di Sumenep.
“Dari semua ekspedisi yang pernah saya gunakan, JNT Express yang paling buruk. Layanannya sangat tidak memuaskan,” ungkap ketiganya.
Kekecewaan yang semakin meluas membuat beberapa pelanggan, seperti Perdana Abdie, Dimas Gatra, Zulham Afandi, dan Maulidatul Hasanah, menuntut penutupan JNT Express Sumenep.
“Banyaknya keluhan yang terus bertambah membuat kami menuntut agar JNT Express Sumenep ditutup,” kata mereka dengan tegas.
Menanggapi keluhan ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP dan Naker) menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat yang merasa dirugikan.
Sekretaris DPMPTSP dan Naker Sumenep, Kukuh, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima sejumlah laporan terkait pelayanan JNT Express yang dianggap tidak memadai.
Menurutnya, masyarakat yang mengalami kerugian akibat layanan ini diminta untuk segera melaporkan keluhan mereka melalui jalur yang telah disediakan.
“Kami menyadari bahwa ada masyarakat yang merasa dirugikan oleh layanan JNT Express. Oleh karena itu, kami siap menindaklanjuti pengaduan yang masuk, asalkan disertai dengan bukti-bukti yang kuat,” ujar Kukuh saat ditemui di kantornya, Senin (12/08/2024) kemaren.
Hingga berita ini tayang, belum ada tanggapan resmi dari pihak J&T Ekspress terkait puluhan warga Sumenep dirugikan hingga menyerukan berhenti gunakan ekspedisi barang tersebut.