Sumenep – Ribuan masyarakat Desa Matanair, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) kembali gruduk Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, pada Senin (17/1/22) besok pagi.
Aksi yang akan dimulai pada besok hari tepat pada pukul 09.00 WIB pagi hari itu, merupakan aksi demonstrasi yang ketiga kalinya. Aksi pertama sempat digelar pada (5/1/22) dan aksi yang kedua dilaksanakan pada (10/1/22) kemaren.
Diketahui, aksi tersebut tak lain sebagai bentuk protes lantaran kasus pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Matanair, Kecamatan Rubaru, pada tahun 2019 hingga kini belum ada kejelasan dari Pemkab Sumenep.
Padahal, dilihat dari salinan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya yang isinya adalah membatalkan Keputusan Bupati Sumenep Nomor 188/485/KEP/435.012/2019, tanggal 2 Desember 2019, Tentang Pengesahan dan Pengangkatan Kepala Desa Terpilih hasil pilkades serentak 2019.
Sementara itu, Kordinator Lapangan (Korlap) aksi ARM, Heri mengatakan, kasus Pilkades Matanair sampai saat ini belum ada kejelasan dari Pemkab Sumenep mengenai soal kasus Pilkades di Desa Matanair.
“Ini aksi kali ketiga. Aksi beberapa waktu lalu memang belum didengar dengan baik oleh Bupati Fauzi dan pejabat lainnya,” kata Heri saat dihubungi melalui sambungan selulernya, Minggu (16/1/22).
Menurutnya, Bupati Sumenep segera melaksanakan putusan PTUN nomor 79 PK/TUN/2021 yang isinya pada poin 4, mewajibkan tergugat agar menerbitkan keputusan baru yang isinya berupa mengangkat dan melantik penggugat (Ahmad Rasidi) sebagai Kepala Desa Matanair, periode 2019-2025.
“Kami akan teru kepung kantor Pemkab Sumenep sampai kasus tersebut menemui titik terang. Dan Bupati Sumenep segera melantik Kepala Desa Matanair yang sah sesuai putusan pengadilan,” tegas Heri kepada media ini.
Lambannya Pemkab Sumenep dalam mengambil keputusan tersebut, menurut dirinya tak lain karena 3 (tiga) jin yang disinyalir bersarang di kantor Pemkab Sumenep.
“Meskipun sempat kami rukyah di beberapa aksi kemaren, tapi tetap saja para jin itu betah bersemayam di kantor milik rakyat,” ungkapnya.
Dirinya mengaku, bahwa aksi besok pagi ini merupakan aksi besar-besaran dengan melibatkan ribuan masyarakat Sumenep yang bertujuan kepada Bupati Fauzi.
“Aksi ini ditujukan agar Bupati Sumenep, agar malu terhadap apa yang perbuat, khususnya polemik Pilkades Matanair agar dikemudian hari tidak terjadi kasus seperti ini lagi,” imbuhnya.
Menurutnya, ribuan massa itu tak lain menyuarakan bagaimana Pemkab agar bersifat adil dan dan patuh terhadap putusan PTUN.
“Besok akan guncangkan gedung Pemkab Sumenep dengan jumlah masa 1.500 orang,” pungkasnya. Stuff