Site icon Madurapers

Spiritualitas dan Gerakan Sosial

Suasana kegiatan bedah buku "Kita Begitu Dekat"

Suasana kegiatan bedah buku "Kita Begitu Dekat" (Foto: Arief Tito, 2024)

Jakarta – Paramadina Graduate School of Islamic Studies (PGSI) sukses menggelar acara Urban Sufism Day dengan tema “Spiritualitas dan Gerakan Sosial”, sekaligus melaksanakan soft launching buku “Kita Begitu Dekat” yang berisi tulisan dan kenangan para sahabat Abdul Hadi WM. Buku ini diserahkan secara simbolis dari Universitas Paramadina kepada perwakilan keluarga dan yayasan Abdul Hadi WM pada 11 Desember 2024.

Acara diawali dengan Tarian Sema ala Rumi dengan alunan suling yang tenang dan damai. Diskusi dimoderatori oleh Dr. M. Subhi Ibrahim, M.Hum., Ketua Program Studi Paramadina Graduate School of Islamic Studies pada Rabu (11/12/2024).

M. Wahyuni Nafis, MA., dosen Universitas Paramadina sekaligus Ketua Nurcholish Madjid Society, memaparkan bahwa Neo-Sufisme hadir dengan menekankan pentingnya motif moral, dzikir, dan muraqabah untuk meneguhkan keimanan. “Spiritualitas bukan berarti menjauhkan diri dari dunia, melainkan bagaimana hati tetap bergantung pada Tuhan sekaligus terlibat dalam masyarakat secara aktif,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan pandangan Cak Nur bahwa Neo-Sufisme mengusung keseimbangan antara lahir dan batin, dunia dan akhirat, serta menekankan pelibatan diri yang lebih besar dalam kehidupan sosial.

Selanjutnya M. Nur Jabir, MA., Direktur Rumi Institute, menambahkan dimensi estetika dan kedalaman dari sufisme. “Sufi adalah mereka yang hatinya sibuk bersama Tuhan, sementara tubuhnya melayani makhluk. Tasawuf mampu menghadirkan keindahan dalam berbagai bentuk seperti tarian Sema, arsitektur, dan puisi,” ujarnya.

Menurutnya, sufisme juga dapat menjadi bentuk pelarian dari wajah agama yang kerap terlihat maskulin, sekaligus menawarkan makna cinta yang mendalam terhadap agama.

Exit mobile version